✵Fidèle? || 50✵

1.6K 97 10
                                    

monggo di puter lagunya
kalau menurut kamu
momentnya pas! (♡˙︶˙♡)

I've been waiting
for this moment
since forever.

🌉🌉🌉

H- 2 hari sebelum pernikahan.

Dan Sara sudah termenung, memerhatikan menara eiffel yang berkilauan di malam hari dengan secangkir kopi di genggamannya.

Gaun pengantin ✔

Undangan✔

Persiapan fasilitas✔

Gedung✔

Mental untuk kehilangan keperawanan?

...

...

Eits!

Sara menggelengkan kepalanya berkali-kali. Ntah kenapa setiap memikirkan hal yang se-spesifik itu membuatnya geli sendiri. Tapi disisi lain, bagaimanapun Sara akan menghadapi malam itu bukan? Tidak slamanya ia akan mengabaikan pikiran kotornya.

Soon, ia akan mendapati Alex, berjalan di hadapannya tanpa pakaian. That's right. Hal suami-istri. Sara tidak yakin ia siap, namun bagaimanapun dia percaya dengan Alex. Dia yakin cowok itu mengerti, bahwa semuanya harus mengalir secara perrrrrrrrrlahan.

"Semua akan baik-baik saja. Tentu saja. Nikmatin hidup, kamu berada di tangan yang tepat, Sara. Cowok itu ga bakal melukai, atau melebihi batas. Dia bakal ngelakuin segalanya secara perlahan. Fyuuuuuuh." Sara bergumam pada diri sendiri. Berusaha menenangkan jantungnya yang serasa punya sayap dan siap untuk terbang meninggalkan jiwa Sara.

"Perlahan apanyaaa?"

"Eh!"

Spontan Sara berbalik badan dan hampir saja menumpahkan kopinya. Ia mendapati Vina yang sudah terkekeh melihat tingkah sahabatnya yang soon menjadi pengantin baru itu.

"Gue denger lo bergumam. Sori, privasi gak?" tanya Vina yang langsung berdiri di sebelah Sara dan turut memandang keindahan kota Paris.

"Um, dikit." jawab Sara sedikit ragu. Sejenak Vina melirik Sara dan tersenyum kecil.

"Privasi atau enggak, gue bakal tetap nyari tau anyway. Hehehe." pekik Vina lagi yang hanya membuat Sara tersenyum kikuk.

"Kenapa? Gugup ya?" tanya Vina lagi.

"Sebenarnya gue udah mau nelfon Audrey. Mau nanya gimana rasanya pas mau nikah, trus gimana cara ngatasin rasa gugup, maybe? Cuman aja gue baru inget, dia harus ngenikmatin masa honeymoon nya." Sara mengangkat bahu.

Hening sejenak.

Vina menghela nafas dan menatap Sara dengan senyuman kecil di wajahnya.

"Itu sih, biasa Sar." kata Vina dengan wajah yang berusaha meyakinkan.

"Hah?"

Fidèle? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang