✵ Fidèle? || 35 ✵

1.4K 99 20
                                    

Mohon baca Author's note sehabis membaca chap ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mohon baca Author's note sehabis membaca chap ini.
Happy reading 💜


I see my future
in your eyes.

🌉🌉🌉

Seperti cewek-cewek lain, Sara pun kini ikut-ikutan sibuk. Dengan sedikit modal bantuan dari bundanya, dan tentu saja tabungan yang berasal dari kerja sampingnya, Sara mulai melakukan hobinya sewaktu SMA.

Shopping.

Siapa yang tidak suka belanja? Membeli barang baru, penuh kebahagiaan— ah, Sara rindu masa SMA. Tapi tidak untuk hubungannya yang kebetulan saat itu bermusuhan dengan Alex. Yang sekarang sudah menjadi cowok hot yang berstatus sebagai pacarnya. ONLY HER.

"Bukannya kamu masih punya dress ya?"

Mata Sara yang sejak tadi berbinar-binar karena melihat gaun glamour yang tergantung di mannequin, berubah menjadi pandangan sinis. Gadis itu melirik sumber suara yang kebetulan sedang tidak melihat ke arahnya. Jadi ketika ia mendapati mata singa Sara yang sudah menatapnya duluan, ia langsung tersentak.

"J-just saying." Alex, tipe cowok yang pada umumnya lebih suka menghabiskan waktu di rumah sambil main game online melawan Kendall dan Derek di hari libur itu tampak jenuh. Ia menemani Sara kurang lebih dua jam, dan tangannya beserta tangan gadis itu masih polos. Alias tidak memegang apa-apa.

"Hm, capek ya?" Sara memegang pipi kanan cowok itu sambil tersenyum lembut ke arahnya.

Dengan begitu, Alex langsung tersenyum sok innocent. Berharap mereka dapat mampir di cafe. Setidaknya untuk minum atau mungkin makan karena kebetulan perut cowok itu keroncongan.

Alex mengangguk, memanyunkan bibir bawahnya. Berharap di kasihani.

"Okayyy–" ucapan Sara menggantung saat ia melihat sekeliling. Baru ia kembali menatap Alex. "Tunggu sampe aku dapet satu dress." katanya yang langsung melenggang pergi tanpa melihat ekspresi Alex yang sudah tercengang karena kecewa.

Kembali berputar-putar, 30 menit berlalu. Akhirnya Sara tertarik pada satu dress dan dengan wajah bahagia, gadis itu berlari ke fitting room untuk mencoba.

Alex tersenyum miring. Ide lain pun muncul di pikirannya. Ditengah perut keroncongan, ia masih dapat berpikir.
Melihat wajah Sara tampak bahagia saat memegang dress itu, dan semangatnya saat ia berlari ke fitting room, membuat Alex yakin bahwa ia akan membeli dress itu sesudah mencobanya.

Fidèle? [COMPLETED]Where stories live. Discover now