✵ Fidèle? || 40 ✵

1.3K 90 6
                                    

kembali mengingatkan gais, sama seperti tahun 2018 yang sudah berakhir, begitupun Fidèle (otw).  heuheu *devil smirk* 😈

You're gonna be okayI'm gonna be okayWe're gonna be okay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You're gonna be okay
I'm gonna be okay
We're gonna be okay

🌉🌉🌉

"Kalau dari awal lo tau, kenapa lo ga bilang? Kalau lo tau kan, Sara ga bakal ngehajar lo kaya gitu!" tanya cowok itu sambil sesekali mencuri pandangan dari spion.

"Gue lupa, okay? Pas lo ngelerai gue sama Sara, gue langsung brusaha inget-inget!! Soalnya gue yakin banget Ulan pernah ngenawarin gue!" gadis itu menjelaskan dengan nada suara yang dinaikkan. Ia langsung menyender, dan ketika melihat Sara yang hanya terdiam sambil melipat kedua tangannya dan memandang jendela dengan lesu, meskipun mrasa tidak nyaman, ia menepuk pelan lengan gadis itu dengan telunjuknya.

Sara menoleh. Irene menghela nafas. "Dari awal Ulan nawarin gue buat ikut ngejebak Alex. Dia udah ngerencanain, dari sebulan yang lalu. Gue ga setuju, itu makanya lo ngeliat gue berhenti ngejar Alex. Plus, gue udah punya pacar. Akhirnya." jelas gadis itu lagi.

"Gue ga percaya gue bilang ini, but— maaf ya, Sar."

Sara menoleh, mendapati Irene yang sudah duluan menatapnya dengan wajah memelas.

Apa dia bersungguh-sungguh?

Dalam keadaan genting begini Sara tidak dapat menjawab pertanyaan lain. Ia hanya memikirkan Alex. Ia tidak dapat fokus, meskipun ia mendengar penjelasan Irene yang baginya pribadi masuk akal.

"Oh dan satu hal lagi!" Irene sampai mengacungkan telunjuknya. "Dia kerja sama bareng Mika and Mason."

Mendadak tubuh Irene dan Sara, begitupun penumpang lain di mobil itu seakan terdorong ke depan. Rafki yang mendadak nge-rem lah penyebabnya. Cowok itu menatap Irene yang masih kaget.

"Kenapa lo ga bilang dari tadi? Pegangan gaes, gue bakal ngebut!. Oh iya!, Sar, langsung telpon polisi. Waktu kita ga banyak!" tanpa menunggu respon, Rafki mengemudikan mobilnya sekencang mungkin. Membuat para penumpang didalam mobil berukuran minimalis itu turut tersentak kebelakang.

🌉🌉🌉

"Gue terlalu ngantuk buat ngelanjutin ginian." Mika mengacak rambutnya frustasi. Sekali lagi ia melirik Alex yang hanya memejamkan matanya. Entah tidur atau terjaga, cowok itu tidak menggerakkan sedikit pun anggota tubuhnya.

"Mason," panggilnya pelan. Sahabatnya yang satu itu menoleh dan langsung menghampirinya.

"Dia tidur?"

Fidèle? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang