3.

8.1K 332 1
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

Pagi hari dimansion laevatein, seorang wanita yang menyandang gelar sebagai nyonya laevatein sedang berkutat dengan alat2 masak, menyiapakan sarapan untuk suami tercinta dan anak2 tersayang sudah menjadi rutinitasnya sejak dulu.

Dia selalu menyempatkan diri menyiapkan sarapan sesibuk apapun pekerjaannya, tak lama suami dan putranya datang saat dia menata makanan dimeja makan.

"Pagi sayang/pagi mommy." Ucap kedua laki2 tampan beda generasi itu bersamaan.

"Pagi juga." Balas ola tersenyum lembut menatap suami dan putranya.

"Princess masih tidur??" Tanya rael yang tidak melihat adiknya.

"Mung-" "Pagi semua." Sapaan riang yang selama ini dirindukan oleh keluarga laevatein memotong ucapan ola.

"Pagi juga princess." Balas semua orang yang ada dimeja makan.

"Kok pakai seragam??" Tanya rael melihat adiknya memakai seragam yang sama dengannya.

"Mulai hari ini xhia akan sekolah bersamamu jadi jaga adikmu itu baik2, paham." Ucap kevin tegas.

"Iya dad rael paham." Jawab rael tak kalah tegas.

"Kok dandanan kamu kayak gitusih princess." Tanya ola heran meneliti dandanan putrinya.

"Ini idenya thea, dia ngajak xhia nyamar jadi murid beasiswa yang genius." Jawab xhia yang dengan santai duduk menghiraukan tatapan bertanya keluarganya.

"Itu cat rambutnya nggak permanen kan??" Tanya kevin.

"Nggak kok, paling nanti sampoan juga ilang." Jawab xhia mulai memakan sarapannya.

Dandanan xhia kali ini berbeda dari biasanya rambut coklat tembaganya dicat hitam lalu diikat menjadi satu longgar dan disampirkan dibahu kanan, iris abu2 indah miliknya ditutupi softlens hitam dan juga kacamata kotak yang membuatnya terlihat imut.

"Berangkat bareng kakak." Ucap rael mutlak membuat xhia mendengus.

"Mom, dad kami berangkat dulu." Ucap rael mencium pipi dan punggung tangan ortunya diikuti xhia.

*

*

*

"Kak stop!!" Teriak xhia tiba2 membuat rael ngerem mendadak karna kaget.

"Yaampun princess lo mau buat kita mati konyol ya, untung aja gak ada yang nabrak dari belakang." Gerutu rael kesal.

"Hehehe sorry kak, tapi gue turun disini aja, kan lagi nyamar jadi gak lucu dong kalau anak beasiswa berangkat bareng most wanted sekaligus cucu pemilik sekolah." Ucap xhia beralasan.

"Trus lo mau jalan gitu dari sini sampai sekolah??"

"Yaiyalah jalan, masak ngesot."

"Tapi ini lumayan jauh loh."

"Nggak papa."

"Tapi kan- " "Udah ah banyak banget tapinya, nanti keburu bell masuk, gue duluan ya bye kakakku sayang." Ucap xhia memotong perkataan rael lalu mencium kedua pipi kakaknya itu sebelum keluar dari mobil.

Rael hanya menghela napas pasrah dengan sifat xhia yang keras kepala.

Xhia berjalan dari halte dekat AIHS sambil mendengarkan lagu dari earphone yang tersambung dengan ponselnya.

Setelah beberapa menit berjalan xhia sampai digerbang yang bertuliskan 'ADNEY INTERNASIONAL HIGH SCHOOL'.

Xhia berjalan masuk kegerbang dan langsung disambut dengan berbagai tatapan, xhia menghiraukan itu semua dan tetap berjalan dengan wajah polosnya.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang