19.

5.2K 247 3
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

Yah setidaknya moodku gak terlalu buruk karna kejadian tadi, oh ya saat ini aku tengah belajar setelah kejadian yang menurutku memalukan aku berjalan meninggalkan zelvin yang masih tertawa.

Aku menunggu bell istirahat berbunyi, dan gak lama akhirnya bunyi juga.

Aku berjalan menuju kantin dan melihat lucifer yang sudah duduk semeja aku bergabung dengan mereka dan duduk dengan santai.

Mereka menatapku heran.

"Apa?" Tanyaku galak.

"B aja dong." Sahut ciel.

"Kenapa tuh muka kusut amat." Ucap niel.

"Pms lo??" Tanya rael.

"Uang jajan lo kurang?" Tanya gael.

Dasar adik2 sepupu lacnat nggak yang cewek nggak yang cowok sama aja bikin kesel.

"Gak." Jawabku ketus dan memakan makanan yang kupesan tadi.

"Masih kesel??" Tanya zelvin lembut.

"Hm."

"Kak canesis tumben gabung sama mereka??" Tanya xhia tiba2 datang tapi aku tidak menggubrisnya.

"Lah kakak kenapa kusut amat tuh wajah." Tanya thea heran.

"Dia kenapa??" Tanya xhia pada mereka.

"Nggak tau." Jawab mereka kompak.

"Kalian nanti pulang sendiri, gue nggak bawa mobil." Ucapku tanpa menatap mereka.

"Knp?? Mobil kakak rusak??" Tanya xhia, aku hanya mengendikkan bahu acuh.

"Kak cane ngambek??" Tanya thea lembut namun tak kuhiraukan.

"Kakak ngambek kenapa??" Tanya xhia menatapku.

"Dia kemarin nungguin kalian diparkiran sampai satu jam." Zelvin menjawab pertanyaan mereka. Good joob zelvin lo emang peka.

"Serius??!!!!" Teriak xhia dan thea.

"Nggak usah teriak." Ketusku.

"Yah kakak maaf, kemarin thea pulangnya bareng renzo, dia yang ngajak, lagian bukannya xhia nemuin kakak ya??" Ucap thea. Dia udah nggak pakae lo-gue atau aku-kamu brarti dia beneran merasa bersalah.

"Xhia juga minta maaf, kemarin pulangnya bareng garha, trus ponsel xhia mati karna lowbat." Ucap xhia menyesal. Aku yakin sebentar lagi matanya akan berkaca kaca.

"Kemarin thea nggak bawa ponsel kak maaf ya, kakak jangan diem dong, thea jadi ngerasa jahat banget jadi adik." Ucapnya yang kayaknya udah mau nangis nih anak.

"Kak canesis, gue juga minta maaf nggak ngasih tau lo kalau gue ngajak edellyn pulang." Ucap renzo yang terlihat merasa bersalah.

"Maaf." Ucap garha. Lah ni anak juga ngapain minta maaf.

"Kak zhea maaf." Ucap xhia dan thea kompak mata mereka udah berkaca kaca. Aduk gak tega aku liatnya, kalau kayak ginimah mana bisa marah.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang