62.

4.3K 209 13
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

Happy reading guys :')
*
*
*

Garha menggelengkan kepalanya dan berjalan kearah xhia.

"Afsheen." Panggil garha. Xhia dan alex menoleh.

"Hai gar." Jawab xhia tersenyum tipis.

"Mommy!!" Panggil alex lirih.

"Ya prince??" Tanya xhia heran. Alex memeluk xhia erat dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher xhia.

"Alex kenapa??" Ulang xhia.

"Dia uncle yang alex tabrak." Cicit alex.

Xhia mengangguk mengerti.

"Maaf ya soal jas kamu, alex tadi nggak sengaja, kalau kamu mau ganti pakai jasnya kak rael aja dulu ada dikamarnya, mau aku ambilkan??" Tanya xhia.

"Tidak perlu, lagi pula itu hanya
Air putih." Tolak garha.

"Baiklah, aku minta maaf atas nama putraku kalau begitu." Ucap xhia tersenyum tipis.

Garha memaksakan senyumannya.

"Apa dia putramu??" Tanya garha dengan nafas yang sudah tercekat ditenggorakannya.

"Iya."

"Mirip denganmu."

"Benarkah?? Hahaha padahal dia itu duplikat ayahnya hanya matanya yang kebetulan memiliki warna yang sama denganku." Sahut xhia terkekeh.

Hati garha semakin sakit mendengar tiap kata yang dilontarkan xhia, ayahnya alex?? Brarti suaminya xhia bukan?? Itulah yang garha pikirkan.

"Dimana daddynya??" Tanya garha menahan sesak didadanya.

Xhia mematung ditempatnya begitupula dengan alex yang menahan tangisnya.

"Emm akan aku ceritakan lain kali, oh ya aku kemommyku dulu silahkan nikmati pestanya." Ucap xhia tersenyum paksa.

Xhia meninggalkan garha yang menatapnya dengan tatapan sendu.

Garha berjalan kearah balkon dan menikmati angin disana, dadanya sangat sesak mengetahui xhia yang sudah memiliki seorang putra.

Garha menghela nafasnya yang ntah sudah berapa kali, kenangan bersama xhia berputar dikepalanya layaknya kaset rusak.

Tiba2 ingatan garha berhenti tepat pada saat dia berkelahi dengan louvin adik sepupu xhia.

"Terkadang apa yang kau lihat bukanlah kenyataannya."

Kata2 terakhir yang dia dengar dari xhia sebelum meninggalkan tempat itu berputar berulang kali.

"Ya, terkadang apa yang aku lihat bukanlah kenyataannya." Gumam garha.

Ntah semangat darimana garha mencari xhia dan beberapa kali menabrak orang yang berlalu lalang diruang pesta.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang