40.

4.5K 229 40
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

Happy reading guys :')
*
*
*

=>>KANTIN AIHS

"Lo kenapa??" Tanya thea yang melihat wajah cemas xhia.

"Gue cemas, garha nggak ngangkat telpon gue dari kemarin." Jawab xhia gelisah.

"Mungkin dia sibuk."

"Tapi sibuk apa, biasanya juga dia selalu nelpon."

"Udah tenang aja garha pasti gak papa kok."

"Tapi firasat gue nggak enak sejak kemarin."

"Itu cuman firasat belum tentu benar."

"Iya jika itu firasat lo, tapi ini firasatnya afsheen dan firasat afsheen nggak pernah salah." Sahut zhea. Thea diam, dia mengiyakan dalam hati kalau firasat xhia tidak pernah salah.

"Udah telpon nyokapnya??" Tanya renzo membuat mereka semua menoleh.

"Emang lo punya nomer nyokapnya garha af??" Tanya zhea. Xhia mengangguk.

"Gue coba." Xhia mendial nomor yang diberi nama 'aunty janne'

"Halo aunty."

"Iya sayang ada apa??"

"Afsheen mau tanya, garha kenapa nggak masuk sekolah ya??"

"Aunty lupa ngasih tau, garha lagi sakit abis kena musibah dia."

"Sakit apa??"

"Tulang rusuk retak, tulang kaki patah, badan lebam2 dan juga wajah babak belur, oh ya juga banyak jahitan dibadannya tapi nggak parah kok."

"Apa?! Rumah sakit mana?? Afsheen kesana sekarang."

"*****"

"Afsheen otw."

Tutt

Xhia mematikan sambungannya dan bangun dari tempat duduknya tapi rael menarik tangannya.

"Garha kenapa??" Tanya rael.

"Sakit." Jawab xhia dengan wajah cemas.

"Sakit apa??"

"Tulang rusuk retak, tulang kaki patah, badan lebam2, wajah babak belur, dan juga banyak jahitan dibadannya."

"Busetdah sigarha abis ngapain sampai badan remuk semua." Ucap renzo.

"Rumah sakit mana??" Tanya zelvin

"******" Jawab xhia.

"Ayo kita kesana!!" Ajak niel.

"Ayo!!" Ucap thea semangat membuat renzo heran.

"Semangat amat??" Tanya renzo.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang