ANGEL

4.

¤
¤
¤
¤
¤

BRAKKK

Gebrakan meja membuat semua orang menatap kearah meja thea dan xhia.

"B aja dong untung gue nggak keselek."

"Apaansih lo gak usah gebrak2 meja juga kali."

Gerutu xhia dan thea berbarengan.

"Hehehe maaf, lagian lo berdua maen duduk2 aja seenak jidak." Gerutu gadis itu sambil cengengesan membuat seisi kantin melongo tidak percaya.

Kenapa?? Karna gadis yang semeja dengan thea dan xhia adalah gadis cantik yang dikenal dingin, judes dan tidak suka berbicara dengan orang asing, jangankan senyum berbicara saja paling cuman kata2 pedes yang keluar.

"Kapan balik??" Tanya gadis itu sambil menopang dagunya dengan kedua telapak tangannya sambil memandang thea dan xhia disertai senyum manis membuat siswa2 terpesona.

"Kak el nggak ngasih tau lo??" Tanya thea heran. Kak el itu panggilan singkat untuk rael, gael, ciel, niel karna kalau nyebut mereka satu2 kelamaan.

"Nggak." Jawab gadis itu menggeleng dengan wajah polos.

"Kami balik satu minggu yang lalu." Jawab thea tenang.

"Kenapa nggak ada yang ngasih tau guesih, tau gitu gue main aja kemansion kalian pas lagi gabut." Gerutu gadis itu.

Thea hanya mengendikkan bahu acuh dan lanjut memakan baksonya.

"Kok lo dari tadi diem ajasih." Ucap gadis itu pada xhia yang fokus memakan baksonya.

"Karna kalau makan sambil ngomong nanti keselek kata mommy." Jawab xhia dengan wajah polos membuat gadis itu gemas dan ingin mencubit pipi xhia yang agak tembam.

"Nah itu lo ngomong."

"Kan udah gak makan."

"Tapi makanan lo masih ada sisa."

"Ini mau lanjut."

"Tadi katanya udah gak makan."

"Gak ngunyah makanan maksudnya."

"Alah sok2an typo."

"Xhia nggak lagi ngetik."

"Yang bilang xhia ngetik siapa??"

"Kan tadi kak zhea bilang typo, ya otomatis maksudnya ngetikkan."

"Kakak nggak bilang gitu tuh."

"Tapi maksud kakak gitu."

"Nggak kok."

"Iya kok."

"Nggak."

"Iya."

"Nggak."

"Iya."

"Ng-" "Thea seleai." Ucap thea mrmotong ucapan gadis yang dipanggil kak zhea dengan tenang.