Extra Part (parent's side)

4K 171 7
                                    

*
*
*
*
*

Daripada jadi draft abadi, mending aku publish aja hehe :"V

Ini sebenarnya udah lama di draft aku, cuman gak dipublish publish, aku pikir nggak terlalu pentingsih, tapi pas dibaca ulang ternyata cukup menghibur :')

Happy reading guys

Flashback

Sepulang dari rumah ibunya, jannice memberhentikan mobilnya disalah satu TK karena melihat siluet tak asing.

Jannice turun dari mobil dan menghampiri seorang perempuan dengan pakaian formal.

"Menjemput adiknya ya mbak??" Tanya jannice pada perempuan itu.

"Bukan buk, tapi anak saya." Jawab perempuan itu tersenyum.

"Wahh nikah muda ya, tadi saya kira mbak masih anak sma loh." Ucap jannice menutupi kekagetannya. Perempuan itu hanya tersenyum sebagai tanggapan.

"Mommy!!!" Pekik seorang anak laki2 berlari kearah mereka atau lebih tepatnya kearah perempuan yang jannice ajak ngobrol.

"Hai prince!!" Sapa perempuan itu mengangkat anak kecil itu kegendongannya.

"Mommy tumben jemput alex." Ucap bocah laki2 itu memeluk leher siperempuan agar tidak jatuh.

"Mommy pulang cepet jadi sempetin kesini buat jemput alex." Ujar perempuan itu mencium pipi anak kecil itu.

"Saya duluan ya bu." pamitnya pada jannice.

Jannice mengangguk masih berusaha memproses kejadian tadi.

"Afsheen udah punya anak??" Gumam jannice.

"Nyonya, tuan meminta anda pulang ada yang ingin dibicarakan katanya." Ujar gerry membungkuk hormat pada jannice.

"Ayo." Ucap jannice.

*

*

*

"Ada apa sayang??" Tanya jannice duduk didekat suaminya.

"Aku ingin minta pendapatmu." Ujar raymond.

"Tentang apa??"

"Aku berniat menjodohkan garha dengan putri teman bisnisku."

"Aku setuju." Sahut jannice cepat membuat ray menatapnya heran. Biasanya jannice akan banyak pertimbangan jika menyangkut perjodohan putra mereka.

"Aku tadi bertemu afsheen." Lanjut jannice tersenyum sendu.

"Benarkah??" Tanya ray kaget. Jannice mengangguk.

"Aku bertemu dengannya tadi, tapi." Jannice menjeda ucapannya dan menahan air mata yang berusaha lolos dari matanya.

"Tapi apa??" Tanya ray memeluk istrinya.

"Afsheen sudah punya anak ray, dia punya anak yang sudah masuk TK, bagamana ini hiks hiks." Lirih jannice menangis.

"Yasudah biarkan saja." Ucap ray mengusap rambut sang istri.

"Hikss aku aa-aaku bagaimana dengan garha ray garha, dia menolak semua gadis yang aku kenalkan padanya dengan alasan kalau afsheen akan kembali, dan benar saja afsheen kembali tapi tapi hikss." Jannice histeris membuat ray khawatir.

"Aku akan membuatnya menerima perjodohan ini janne, pasti." Ucap ray menenangkan istrinya yang memikirkan nasib putra mereka jika tau sang pujaan hati sudah punya seorang putra.

*

*

*

"Apa mereka masih lama??" Tanya jannice.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang