17.

5.4K 239 4
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

Thea POV on

Saat ini aku masih dikelas mendengarkan miss risa yang menjelaskan asal usul rumus matematika yang buat kepala pusing tujuh keliling.

Aku menatap xhia yang sepertinya juga bosan, aku yakin dia pasti sudah mengerti materi yang dijelaskan.

Dia mencoret coret bukunya, mungkin untuk menghilangkan rasa bosan.

Tetttt tettt tetttt

Akhirnya bell pulang bunyi juga, aku memasukkan buku2ku kedalam tas dan membereskan mejaku.

"Ayo pulang." Ajak xhia stelah miss risa keluar dari kelas.

"Ayo."

"Edellyn!!" Panggil renzo. Aku tau dia yang memanggilku karna akhir2 ini dia selalu didekatku jadi aku mengenali suaranya.

Aku dan xhia menoleh kearahnya yang berjalan dengan garha.

"Kenapa??" Tanyaku tenang.

"Pulang bareng gue ya." Ucapnya.

"Gue pulang bareng afsheen dan kak canesis." Ucapku. Kami memang akan menggunakan nama depan saat berbicara dengan orang lain kecuali keluarga.

"Afsheen pulang bareng garha aja trus lo pulang bareng gue, kasian kak canesis harus nganterin lo dulu." Ucapnya beralasan. Ya kali kasian orang jalur mansion kita searah.

"Kak canesis aja nggak keberatan nganterin kita pulang kenapa malah lo yang kasian." Ketus xhia. Bagus xhia lo emang adek sepupu gue yang paling the best.

"Pulang bareng gue ya, besok gue latihan basket jadi gak bisa nganterin lo." Ucapnya.

"Lah hubungannya apa kalau lo mau latihan basket ya latihan aja gak usah nganter gue." Ucapku.

"Yahh tapi gue mau nganterin lo." Ucapnya kekeuh.

"Udah lo pulang bareng dia aja, gue pulang bareng kak canesis." Ucap xhia meninggalkanku, dasar adik lacnat baru aja gue puji. Aku melihat renzo yang tersenyum senang. Sekali kali bahagiain anak orang dapet pahala kan.

"Susul siafsheen kasian jalan sendiri nanti diculik terong2an." Ucap renzo pada garha. Garha menatapnya datar lalu pergi begitu saja.

"Ayo." Ucap renzo menarik tanganku lembut menuju parkiran, aku hanya menghela napas pasrah.

"Silahkan masuk." Ucapnya membukakanku pintu mobilnya.

"Makasih." Ucapku tersenyum tipis. Lama2 bisa baper aku kalau diperlakukan kayak gini terus.

"Gue anter kemana?? Apartemen/rumah??" Tanyanya.

"Emang lo tau rumah gue dimana??"

"Nggaksih hehehe, makanya gue nanya biar sekalian tau rumah lo dimana."

"Keapartement aja, paling ditumah gak ada orang."

"Kan diapartement juga nggak ada orang."

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang