32.

4.9K 244 39
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

Happy reading guys :')
*
*
*

Pagi hari dimansion laevatein kali ini sedikit berbeda dari biasanya karna kali ini yang bermain dengan alat2 dapur bukanlah sang nyonya tapi putrinya, princessnya laevatein.

Pagi tadi xhia bangun pagi2 untuk menyiapakan sarapan untuk para saudara laki2nya.

Dia menolak bantuan beberapa maid yang mencoba membantunya, bukannya sombong tapi xhia kasihan dengan maid2nya yang harus menyiapkan makanan untuk seluruh penghuni mansion.

Maid2nya bukan hanya memasak untuk anggota keluarga laevatein tapi juga bodyguard, satpam, tukang kebun, pokoknya semua pegawai dimansion itu.

Semua pegawai disana memakan apa yang majikannya makan karna sang majikan yang tidak pernah membedakan kasta, bahkan terkadang mereka diajak makan bersama dalam satu meja.

Tapi para pegawai itu selalu menolaknya karna tidak enak, bukan makanannya yang tidak enak tapi mereka canggung untuk makan semeja dengan majikan mereka.

Diperlakukan baik saja mereka sudah bersyukur, jadi mereka tidak pernah meminta lebih.

"Pagi princess!! Tumben pagi2 udah main didapur." Sapa rael yang baru datang.

"Pagi juga prince rael!! Kan xhia mau masak sarapan biar kalian nggak makan roti selai." Ucap xhia menata masakannya diatas meja makan.

"Kalau kayak ginimah mommy lama pulang juga nggak papa kan ada lo yang gantiin perannya."

"Seenak jidat lo ngomong, nih makan gue mau bangunin sikembar dulu." Ucap xhia memberikan rael nasi goreng buatannya.

"Makasih." Ucap rael mulai memakan sarapannya.

Xhia naik kelantai dua, letak kamar kedua adiknya berada.

Xhia masuk kekamar noel lebih dulu, xhia melihat noel yang masih tidur dengan wajah damai.

"Noel bangun dek, sarapannya udah siap." Ucap xhia lembut sambil mengelus pipi xhia.

"Enggh, pagi kak xhia." Ucap noel dengan suara serak dan mata yang setengah terbuka.

"Ayo bangun cuci muka, trus turun sarapan." Perintah xhia.

"Iya kak."

Noel langsung beranjak dari kasurnya dan berjalan kekamar mandi tanpa diperintah dua kali.

Xhia tersenyum melihat adiknya yang patuh, xhia lalu beralih kekamar yoel dan melihat anak itu tidur dengan posisi yang berantakan.

Bayangkan saja yoel tidur dengan posisi terlentang, selimutnya sudah jatuh dilantai, bantal guling juga ntah ada dimana.

"Yoel bangun dek." Ucap xhia mengusap pipi yoel.

"Eh kak xhia, pagi kak." Ucap yoel kaget dengan mata setengah terbuka. Yoel memang tipe anak yang dibangunkan langsung bangun.

"Cuci muka, trus turun kita sarapan." Perintah xhia yang diangguki oleh yoel.

Xhia kembali kebawah setelah mengambil tasnya dikamar.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang