13.

5.4K 280 3
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

Author POV on

Garha dan xhia dikepung oleh beberapa orang yang kejar2an dengan garha tadi.

Garha dan xhia turun dari motor garha, garha langsung menarik xhia kebelakangnya dan menatap dingin kesemua oramg yang mengepungnya.

"Boss ceweknya bening, lumayan buat main." Ucap salah orang itu sambil bersiul membuat kawan2nya melirik xhia dengan tatapan lapar.

"Gar, lo nggak bakal nyerahin gue keorang2 itukan??" Tanya xhia hati2 sambil menggenggam tangan garha.

"Nggak bakal, tenang aja." Ucap garha menenangkan xhia.

"Fokus sama cowok itu karna dia target kita, soal ceweknya nanti kita urus." Tegas seseorang yang sepertinya pemimpin mereka.

Satu persatu dari mereka mulai maju dan menyerang garha dengan alat2 yang dibawanya, ada yang membawa kayu, besi, pisau, penggoreng(?), dll.

Garha melawan mereka semua sambil melindungi xhia, beberapa kali garha kena hantam karna fokus melindungi xhia.

"Mommy maaf kali ini putrimu lagi2 akan berkelahi, xhia janji bakal nurut kalau mommy suruh perawatan. Let's do it angel, hajar mereka tanpa lecet." Gumam xhia tapi masih bisa didengar oleh garha karna posisi xhia saat ini berada dipelukan garha.

"Garha lepasin gue, gue bakal bantu lo ngehabisin mereka semua." Ucap xhia datar.

"Tapi kalau lo luka gimana??" Tanya garha datar tapi terlihat kalau dia khawatir.

"Percaya sama gue." Tegas xhia.

Dengan sedikit persaan tidak rela garha perlahan lahan melepas rangkulannya dari pinggang xhia.

"Wah sepertinya pangeran kita sudah tidak kuat melindungi sang putri." Ejek salah satu dari mereka.

"Ya, karna sang putri sekarang adalah iblis." Ucap xhia membalas ucapan orang itu dengan wajah polos dan seringaiannya sehingga mirip psikopat.

Semua orang bergidik ngeri melihat xhia kecuali garha yang juga ikut menampilkan seringaiannya.

Laki2 yang memegang kayu berjalan kearah xhia dan memukulnya tapi xhia dengan sigap menghindar dan membogem telak wajah orang itu sampai hidungnya mengeluarkan darah.

"Hei tidak baik memukul seorang gadis dari arah belakang, kau ini laki2 bukansih." Ejek xhia dengan senyum miring membuat orang tsb naik pitam.

Dia menyeramg xhia dengan membabi buta tapi xhia dapat menghindar dengan mudah membuat beberapa orang yang melihatnya geram.

Saat ini garha dikeroyok oleh 7 orang hingga dia kewalahan ditambah rasa khawatir yang menjalar pada dirinya akan keadaan xhia.

Garha menghabisi orang2 itu secepat yang dia bisa, banyak pukulan yang dia dapatkan karna kurang waspada.

Setelah menghabisi semua orang yang menyerangnya garha menghampiri xhia yang masih melawan seorang laki2 yang membawa pisau.

Garha memukul kepala orang itu dengan kayu yang dipungutnya sampai orang itu pingsan.

"Lo nggak papa??" Tanya garha menghampiri xhia.

"Seharusnya gue yang nanya." Sinis xhia. Garha mendengus kesal karna jawaban gadis didepannya ini.

"Kita keapartemen gue dulu buat ngobatin luka lo itu." Lanjut xhia yang memperhatikan wajah garha yang penuh lebam.

Garha mengangguk dan berjalan kearah motornya diikuti xhia dibelakang.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang