Extra part (Parent's side 2)

3.4K 135 1
                                    

*
*
*
*
*

"Bicarakan dengan rael kalau gitu, aku tidak mau ambil resiko rael melakukan hal nekat saat tau kita menjodohkan xhia dengan garha tanpa persetujuannya." Ucap kevin.

"Akan aku bicarakan dengannya nanti, aku juga akan membujuknya jika dua menolak." Ucap ola membuat janne tersenyum senang.

"Oh ya hampir lupa, aku ingin kalian tau jika putriku mengalami amnesia permanen sebagian." Lanjut ola hampir berseru.

"Amnesia??" Tanya janne kaget.

"Iya, dia melupakan kejadian selama dua tahun sebelum tragedi dia jatuh dari tangga, ingatannya yang terakhir itu saat kenaikan kelas tiga smp." Jelas ola.

"Jadi itu sebabnya dia tak mengenaliku??" Gumam janne mengangguk.

"Aku mengerti terima kasih atas informasinya, itu membuatku lebih tenang." Ucap janne. Ola mengagguk meski agak aneh dengan ucapan ambigu janne.

Mereka melanjutkan obrolan dengan ola dan jannice yang flashback masa2 SMA mereka dan kevin ray yang membicarakan bisnis seperti biasa.

*
*
*

Semenjak bertemu dengan ola, janne sering keluar mansion hanya untuk mengobrol dan jalan2 dengan sahat lamanya itu.

Mereka berdua juga merencanakan sesuatu untuk menyelesaikan masalah anak2 mereka.

Setelah pulang dari berbelanja jannice duduk2 disofa sambil menonton tv.

wanita paruh baya itu menyerngit saat melihat siluet seseorang dari pintu utama, seketika janne memekik saat mengetahui yang datang adalah putranya.

"Garha!!" Teriak jannice senang melihat putranya pulang kemansion setelah sekian lama.

"Hai mom." Ucap garha memeluk jannice.

"Kamu ini kenapa jarang pulang kemansion." Gerutu jannice.

"Garha sibuk mom."

"Iya iya terserah." Ucap jannice acuh.

"Garha." Panggil jannice dengan wajah serius.

"Ya." Sahut garha merasa aneh dengan tatapan ibunya.

"Mommy sudah menemukan afsheen."

"Aku juga." Ucap garha setelah terdiam beberapa saat.

"Kau juga!!!" Seru jannice kaget.

"Ya, dia Ceo Ar Corp dan aku bertemu saat rapat denganya." Garha menjawab santai malah terkesan acuh.

"Jadi kau sudah tau kalau afsheen punya anak??" Tanya jannice membuat garha menoleh dengan wajah kaget.

"Apa?! Selama aku mengobrol dengan angel dia tidak pernah membahas putranya." Bantah garha.

"Itu karna dia tidak ingin menyakitimu." Ujar jannice sendu. Padahal dalam hati dia bersorak karena aktingnya yang bagus.

'Mungkin besok aku harus menghadiri award untuk kategori aktris terbaik hihihi.' Batin jannice.

"Menyakitiku? Ingat padaku saja tidak." Ucap garha tersenyum miris. Hati jannice terasa tercubit melihat senyum miris putranya.

"Maksudmu?" Tanya jannice heran. Padahal dia sudah tau kalau maksud putranya adalah kondisi xhia yang amnesia.

"Mommy pernah bertemu dengannya dan mommy pasti tau kalau angel tidak mengenal mommy, iya kan??"

"Iya, mungkin saja karna sudah tidak bertemu 10tahun." Elak janne.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang