38.

4.3K 221 13
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

Happy reading guys :')
*
*
*

Garha masih tinggal diapartementnya dia belum baikan dengan ayahnya, tapi setelah mendengar nasihat xhia garha berinisiatif untuk minta maaf pada ayahnya.

Xhia bilang kalau ayahnya hanya takut dia kenapa napa karna meski bagaimanapun garha adalah anak mereka satu2nya.

Garha merenungkan semua kata2 xhia ingatannya dari kecil sampai sekarang bersama ayahnya berputar seperti kaset dikepalanya.

Tidak susah mengingat semua kenangan yang dia lalui bersama sang ayah karna kenangan itu hanya sedikit, ortunya jarang pulang dari dulu membuat garha dingin pada semua orang.

Dia dibesarkan oleh bik ijah makanya dia dekat dengan kepala maid dimansionnya itu. Garha juga tau kalau anak buah ayahnya selalu disekitarnya dari kecil.

Garha sudah terbiasa diikuti oleh anak buah ayahnya, dia juga tau setelah pergi dari mansion hans salah satu pengawal pribadi ayahnya selalu memantaunya.

Garha sudah siap dengan pakaian casualnya, dia akan pulang kemansion dan minta maaf pada ayah dan ibunya.

Garha membawa tas yang dia bawa pergi kemarin, garha mengendarai motornya dengan santai menuju mansion.

Diperjalanan garha tau kalau saat ini dia sedang diikuti oleh beberapa mobil hitam, jelas garha tau kalau mereka bukanlah suruhan ayahnya.

Karna ayahnya hanya memantaunya dari jauh bukan mengikutinya terang2an, firasat buruk mulai menghinggapi pikiran garha.

Garha melajukan motornya dengan cepat, melihat garha yang menaikkan kecepatannya mobil2 itu juga melakukannya.

Garha dihadang digang yang sepi, orang2 berpakaian sama turun dari mobil2 hitam itu.

"Dia benar2 mirip dengan ayahnya." Ucap seseorang berkacamata yang turun dari mobil hitam diikuti beberapa pria berpakaian rapi.

"Sepertinya menghabisi dia akan cukup membalaskan dendamku pada sibangsat raymond." Lanjutnya menyeringai.

Garha hanya diam dengan wajah datar, dia tau posisinya tidak sedang menguntungkan saat ini.

Dia mengamati sekelilingnya dan menghitung jumlah bodyguard2 pria berkacmata itu.

'27,,,28,,,29,,,30,,,,,,,,,,,45, shit!!! 45 orang mana keliatannya mereka profesional lagi, ahhh sepertinya ucapanku waktu itu terkabul, dad putramu ini kena karma karna melawanmu. Huhh!! Sepertinya aku harus jadi anak yang baik setelah ini.' Batin garha.

"Bawa dia." Perintah pria itu.

Beberapa orang maju kearah garha dan menyerangnya tentu saja garha tak tinggal diam dia melawan balik dan menghabisi beberapa orang yang menyerangnya.

Garha mulai kewalahan menghadapi bodyguard2 profesional orang itu, garha menghitung jumlah yang tersisa dan masih tinggal 25 orang.

Sisa orang itu menyerang garha, garha mengelak dan berhasil menghindari beberapa serangan, tapi pukulan orang2 itu banyak yang mengenai tubuh garha membuatnya tidak bisa bergerak.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang