prolog

9.3K 703 145
                                    

Cinta itu luka yang harus baik-baik saja, ketika aku bukan siapa-siapa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cinta itu luka yang harus baik-baik saja, ketika aku bukan siapa-siapa.


Kim Joonmyeon, pria itu duduk bersandar pada ranjang besarnya di atas lantai yang dingin.

Menatap nanar jendela kamar yang terbuka setengah. Dia bukan pria dingin yang mempesona dalam diamnya. Ini adalah pertama kalinya diam adalah pilihannya.

Pria yang hidup mengikuti arus hatinya, yang selalu dibilang pembangkang karna suka seenaknya, pria yang tidak bisa diam dan begitu kekanak-kanakan. Sungguh bukan ratapan sayu itu, bukan tubuh lemah yang sekarang diam seolah tak berjiwa.

Dia terbiasa menyimpan luka dalam Diam, Seolah hidupnya terlihat begitu bahagia.

Dia terbiasa berbohong pada dunia kemudian hidup dengan sempurna.

Sungguh, mungkin pria itu lelah atau luka yang menumpuk itu membuatnya berubah.

Beberapa kali panggilan dari smartphone-nya sengaja dia abaikan.

Sibuk memutar kenangan. Dan lagi wanita itu menjadi pemeran dalam setiap lamunan.

Dia dan senyumnya, yang Joonmyeon inginkan.

Dia dan tawanya, yang ingin Joonmyeon miliki.

Dia dan semua kesedihannya, yang selalu Joonmyeon hapuskan.

Dia dan semua kelemahannya, yang selalu Joonmyeon lindungi

Dia.

Semua tentang wanita itu yang sekarang bukan miliknya lagi.

Atau kemarin?

Pria itu tersenyum sedih.
"Apa yang sedang aku coba akhiri, satupun tentang kita tak pernah di mulai." Ucapnya kemudian.

Hanya pria itu yang jatuh, kemudian dia perlahan runtuh dalam angan yang dia ciptakan sendiri.

Semua orang tentu paham, mencintai dalam diam sungguh menyakitkan.

Trettt.. trettt...
Handphonenya kembali berbunyi untuk kesekian kalinya

"Yeoboseyo?" Ucapnya lemah

"Hyung kau dimana!? Acara akan dimulai. Cepat kemari!"

"Semua sudah berakhir, Aku bahagia melihatnya bahagia. Aku_" Joonmyoen tak kuasa melanjutkan ucapannya

"katakan padanya sebanyak apa perasaanmu atau kau tidak akan punya kesempatan lagi! "

Pria itu mengalihkan pandangannya pada bingkai foto kecil di atas meja. Foto dia dan sang wanita yang diambil sekitar sembilan tahun yang lalu, tepat pada hari ulang tahunnya. Dimana wanita itu merangkulnya seperti seorang sahabat sejati dan dia yang tersenyum kaku karena rangkulan itu.

Lady Kim ✔Where stories live. Discover now