Mungkin aku lupa, semesta menciptakan mu bukan untuk membaca pikiran ku saja.
Ya, mungkin aku lupa.
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
⚪
⚪
⚪
⚪
Irene masih menatap pria itu begitu dalam.
Logika nya menyadari, bukan ia satu satunya korban dari semua kerumitan ini. chorong benar, ia tidak seharusnya begitu naif merasa di posisi paling di bohongi, bukankah dari awal dia yang dengan bodohnya menyerahkan diri untuk cinta sendiri?
Dengan ekspektasi yang dia bangun untuk percaya, namun telah sia-sia.
Hatinya tak mengatakan apa apa selain luka yang terus menangis diam.
dalam keheningan malam dengan cahaya yang redup itu, hati suho rasanya begitu sesak melihat wajah sedih irene dan air mata yang jatuh di pipinya.
"Apa_ kau menunggu ku _sepanjang malam?"
Irene diam saja, melihat wajah pria itu membuat nya lebih lemah dari sebelumnya.
Irene ingin menyuruh suho pergi sejauh jauhnya, memukulnya sekuat-kuatnya, menyakitinya sedalam dalamnya. Coba saja cinta sesederhana itu, maka dia tidak perlu menangis karna rasa sakit di hati.
"Atau_ kau marah aku mencari chorong?" suho bertanya ragu, sepertinya hanya itu yang akan membuat irene begitu dingin dengan kesenduan yang kentara di mukanya.
"Kenapa baru pulang?" wanita itu bertanya pelan sambil mengusap air matanya, mengabaikan pertanyaan suho.
Ia berusaha keras untuk lebih tenang dalam menghadapi masalah nya kali ini.
suho tidak salah sepenuhnya. Aku tidak boleh egois. Irene bicara dalam hatinya yang remuk itu, berharap kedewasaan bisa membuat mereka kembali utuh
entah harus sekuat apa lagi dia terluka sendiri.
"Aku berhasil menemukan nya. Dia terlihat begitu rapuh jadi aku berencana menghibur nya. Jangan salah paham, aku mohon" bujuk suho, matanya menunjukkan kalau dia begitu tulus, tidak mau irene salah paham lagi pada nya
Irene berjalan kearah suho, membantu pria itu membuka jaz kerjanya yang berantakan seharian pria itu pakai
"Sudah makan?"
Lama suho berpikir. tidak, dia tidak boleh membohongi irene lagi. Mereka harus saling percaya, ia tidak boleh membohongi irene demi alasan apapun yang coba ia benarkan.
