keempat

4.2K 543 241
                                    

Tok tok tok

"Masuk" ucap chorong

Pria itu berdiri dengan senyum terkambang diwajahnya

"Kau belum berangkat ke kantor?"

"Ini mau berangkat"

"Dasar, seokjin saja sudah berangkat sejak tadi kau baru mau berangkat"

"Kalau pekerja magang tentu tidak masalah. Kerja ku disana sudah seperti pembantu, disuruh kesana kemari, aku bosan" ucap Suho

Chorong hanya tersenyum sambil membersihkan lemari baju suaminya. Suho tidak perlu menjelaskan padanya, chorong tentu paham betapa pria itu tidak suka dikekang dan suka seenaknya

"Bisa membantuku memasangkan ini?" tanya Suho menyodorkan sebuah dasi pada chorong

"Kau tidak bisa memakai ini?"

Suho menggeleng .

Chorong dengan telaten memasangkan dasi itu keleher Suho. Hubungan mereka tidak memiliki batas apapun, jujur sebagai wanita tentu chorong terbawa perasaan dengan sikap melindungi yang selalu Joonmyeon tunjukkan dari mereka kecil, tapi semua sirna ketika pria itu bertingkah menyebalkan dan konyol. Itulah mungkin alasan kenapa mereka begitu dekat, karna Joonmyeon selalu bersikap apa adanya dan selalu membuat chorong yang pendiam bisa nyaman dengan tingkah konyolnya.

Chorong selalu merasa Suho adalah pria yang akan melindungi nya, selalu ada untuknya dan akan selalu seperti itu. Dia menyayangi sosok Joonmyeon, tentu saja ada tempat untuk pria itu dihatinya hanya saja bukan sebuah rasa ingin memiliki tapi rasa terlindungi.

Ya, jika mencintai seseorang kau harus rela terluka maka dia telah merelakan dirinya dilukai oleh seokjin

Dan Joonmyeon, dia adalah sosok yang selalu mampu menghapus luka itu, seorang sahabat sejatinya. Joonmyeon adalah orang yang berharga di hidup chorong

"Bagaimana acara kemarin malam?"

"Hm?" Suho sungguh tidak fokus, sibuk menahan debaran jantungnya agar wanita itu tak mendengar.

"Perjodohannya"

"Kami tidak cocok, jadi tidak di lanjutkan"

"Wae? Memangnya pilihan abeonim seburuk itu?"

"Dia cantik, cara bicaranya juga terdengar begitu berpendidikan, senyumnya juga manis, bibirnya tipis, matanya besar, rambutnya panjang dan indah, tapi kami tidak cocok. Aku tidak punya ketertarikan apapun padanya. Dia cantik dan dia bukan tipeku"

"Memang tipe mu yang seperti apa? Kau suka yang kasar begitu?"

"Oh ya dia juga sangat kasar. Namanya Bae joohyun"

"Jinjya!? Dan kau menolak nya?!"

"Ne"

Brak. Sebuah pukulan mendarat di kepala Suho

"Kau gila menolak wanita seperti dia? Kau benar-benar gila!"

"Kau kenal dengan wanita itu?"

"Tentu saja, siapa yang tidak kenal dia, itu makanya jangan main game saja. Lebih baik kau membaca Koran atau menonton berita agar hidup mu lebih bermanfaat!"

"Ya, ya, kenapa kau berlebihan sekali, kan aku sudah bilang dia memang cantik, aku akui itu"

"Aku pernah melihatnya beberapa kali di acara perusahaan, kalau aku pria mungkin aku juga akan menyukainya. Aku menjadi yakin seratus persen kalau kau memang gay"

"Mwo?! Hanya karna tidak tertarik dengan wanita itu berarti aku
gay, begitu? Asal Kau tau, kami bertemu sebanyak tiga kali, yang pertama dia membuat ku hampir mati, kedua dia memukul-mukulku dengan tasnya, yang ketiga dia menampar pipiku, dia juga sangat sombong dan sok perfeksionis. Paket lengkap."

Lady Kim ✔Where stories live. Discover now