kesepuluh

4.4K 541 147
                                    

Seoul, Korea Selatan


03.00

Mata wanita itu terbuka begitu saja, Irene tidak lagi butuh alarm yang membangunkannya karena kegiatan yang selalu ia ulang puluhan tahun itu sudah menjadi kebiasaan. selelah apapun, selarut apapun, Irene akan terbangun di jam 3 pagi dengan detik yang tepat.

Wanita itu merenggang kan keduanya tangannya kemudian mendudukkan badannya di atas kasur besar itu, kegiatan melelahkan seharian kemarin membuat tubuhnya pegal-pegal.

Ada satu hal yang baru ia sadari, seorang pria yang tertidur begitu pulas mengahadapnya.

'Dia tampan ketika dia diam.'

Irene mendekat kearah pria itu, rasanya aneh tidur di ranjang yang sama dengan seseorang yang tidak benar benar dia kenal, bahkan beberapa logikanya menyuruh waspada kepada pria tersebut

'Dia punya mole di atas bibirnya'

Jari telunjuk itu bergerak begitu saja menyentuh mole kecil pria itu

'Dia punya alis yang tebal'

Suho sedikit bergerak ketika Irene menyentuh alisnya, tapi matanya

masih tertutup dalam tidur yang damai

'Dia punya bibir yang tipis'

Irene kemudian menyentuh bibir pria itu dengan jari telunjuk kemudian jari itu pindah menyentuh bibirnya sendiri sambil terus memperhatikan bibir Suho.

Wanita itu kemudian tersenyum. Ada warna baru yang selalu Irene rasakan ketika bersama Suho, setiap perdebatan yang mereka lakukan, tingkah aneh pria itu, ketidakwarasan Suho dalam hidup, hal aneh yang dia ceritakan, sudut pandang unik yang terkedang membuatnya terkesan, wajah polos suho menentang sesuatu, atau kata kata manis yang dia ucapkan sambil menatap wajahnya dalam. Irene tidak pernah merasakan hal itu sebelumnya karna mungkin ia terlalu serius menjalani hidup nya, terlalu normal dan penuh peraturan.

Irene kemudian menggeleng cepat seolah tersadar dari lamunan panjang nya "tapi dia pria yang licik"

Wanita itu turun dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Paginya selalu seperti itu, bahkan sang mentari belum memberikan tanda-tanda apapun kalau dia akan terbit hari ini tapi Irene selalu mengawalinya dengan jadwal yang teratur dan berulang ulang setiap harinya.

Beberapa menit di kamar mandi, wanita itu keluar dengan pakaian sportnya lengkap, berjalan kearah Suho lalu menggoyang tubuh itu

"Suho bangun"

Tak ada tanda tanda yang berarti, hingga Irene menambah kecepatan dan kekuatan suaranya

"Suho! Ayo bangun!!"

"Hm" pria itu merubah posisi tidurnya membelakangi Irene

"Ya! Aku bilang bangun!!!" wanita itu menarik kuat rambut Suho hingga pria itu terjatuh kelantai

"Wae???!!" Ucap Suho sambil mengusap matanya

Lady Kim ✔Where stories live. Discover now