kesebelas

4K 528 190
                                    

Irene masih terduduk lemas di tempat yang sama, di lantai yang dingin dengan selimut yang suho balutkan pada tubuhnya setelah perdebatan hebat yang mereka lakukan tadi.

Beberapa kali dia mendengar suara eommanya mengetok pintu tapi yang wanita itu lakukan hanya terus diam, dia tidak mau siapapun melihat keadaannya sekarang begitu berantakan dan menyedihkan

Dia tidak salah. Aku memang murahan..

Air matanya kembali jatuh mengingat tindakan kasar yang pria itu lakukan.

Aku tidak boleh menangis, aku tidak boleh selemah ini...

Cepat irene hapus air mata di wajahnya dengan kedua tangannya.
Rasanya begitu menyakitkan ketika Suho menanyakan berapa harga dirinya, tapi dari semua itu dia benci kenapa harus menangis, kenapa tidak bisa melakukan perlawanan, kenapa jika dalam perdebatan dengan Suho emosinya selalu di permainkan.

Suho yang terlalu kuat atau irene yang sekarang bermain dengan perasaannya sendiri, entah kata murahan yang dia tangisi atau kata itu yang keluar dari seseorang yang pernah membuat nya terkesan dalam pelukan yang nyaman.

Setidaknya aku tau dimana aku harus meletakkan mu.

Aku tau kita berada dalam sudut pandang yang berbeda

Kau tidak salah

Aku juga tidak salah

Jadi berhenti masuk dalam logikaku dan membuat semuanya menjadi cara mainmu!

Harusnya dia mengatakan itu, tadi. Tapi entah kenapa hanya dengan suara dinginnya yang khas, perasaan wanita itu lagi lagi dia buat porak poranda.

Dia ingin berhenti penasaran tentang apa yang sebenarnya Suho rasakan padanya, ketika memeluk nya, ketika mengecup bibirnya, ketika berbisik begitu manis padanya.

Apa benar tidak ada rasa yang terselip dari semua itu?

Tapi di lain sisi suho bisa menjadi begitu kesar padanya.
kenapa tatapan itu begitu mengerikan?
kenapa suara itu begitu membencinya?

Suho yang mana yang harus dia percaya?

Atau berhenti pada ketidak tauan tanpa penasaran adalah pilihan yang tepat untuk tidak terluka.

Tapi dia benar-benar ingin tau apa yang pria itu rasakan padanya.

⚪⚪⚪⚪⚪

"Yeoboseyo, hyung"

"Kai, aku butuh bantuan mu"

"Bagaimana dengan masalah mu dan Irene noona?" tanya Kai dari sambungan telfon

"Tambah panjang, tolong kau cari alamat apartemen seokjin "

"Untuk apa Hyung?"

"Aku rasa irene menemui pria itu di apartemen pribadi nya"

"Jinjya?"

Suho berdiri di depan pintu, berniat membuka pintu kamar

"Ne, kalau kau sudah dapat alamat nya_"

Ucapan Suho terhenti ketika melihat wanita itu duduk membelakanginya, sibuk dengan laptop di atas meja kerja nya

"Jadi bagaimana, Hyung?"

"_ aku sudah menemukannya " Suho menutup sambungan telfon

Suho, pria itu hanya berdiri terdiam dengan ribuan pemikiran dan kata yang tak tau harus di ucapkan dengan cara seperti apa, Irene tentu tau Suho sekarang berdiri di depan pintu kamar tapi ketidakpedulian nya membuat pria itu masih betah berdiri diam

Lady Kim ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang