anggap saja aku satu-satunya yang tak terlihat di matamu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
⚪
⚪
⚪
⚪
⚪
"Kau sudah makan?"
"Kenapa kau melakukan itu?"
"Hm?" irene mengambil minuman di kulkas.
Irene akhirnya membawa sehun ke apartemennya karna pria itu tidak mau pulang ke apartemen suho lagi, karna irene sekarang tinggal bersama orang tuanya, jadi dia biarkan sehun yang tinggal di apartemen.
"Kenapa noona menyuruhku pulang dengan mu?"
Irene tersenyum "harusnya aku yang bertanya kenapa kau mengaku mencintaiku pada suho?"
"Terdengar lucu memang, aku mengatakan kalau aku mencintai istrinya padahal kenyataannya aku mencintainya"
"Astaga"
"Wae? Aku pikir noona sudah menerima ku yang seperti ini. Kenapa sekarang kau terdengar jijik padaku?"
"Karna aku disini tidak untuk mendengarkan curahan hatimu pada seseorang yang kau cintai itu"
"Yang kita cintai?"
Irene diam saja
"Karna aku membutuhkanmu untuk menghancurkan Oh ji hwan" ucap sehun kemudian
"Kau terlalu mudah ditebak" irene tersenyum sarkas
"Alasan yang sama yang membuat mu berpihak padaku karna aku bisa saja menguntungkan mu" tambah sehun
"Kau benar, aku akan membantumu menghancurkan Oh ji hwan tapi tentunya apa yang bisa kau lakukan untuk ku?"
"Berada dipihak mu"
Lagi lagi wanita itu tersenyum "bagaimana bisa aku percaya sedangkan pada seseorang yang dalam tanda kutip kau cintai saja kau berani mengkhianatinya"
"Karna aku tau selama ini aku selalu berada di pihaknya dengan tulus, namun dia, dia tidak pernah berada di pihakku sekalipun. Dia bahkan berkolega dengan Oh ji hwan tanpa memikirkan perasaanku, dia bilang untuk kim hynix aku tentunya juga bisa mengatakan kalau aku akan melakukan apapun untuk diriku sendiri mulai sekarang. Dia tidak pernah memikirkan perasaanku selain tuduhan-tuduhan yang membuatku terluka. Cinta memang tidak pernah realistis"
"Aku akan berada di pihak mu, membantu mu menghancurkan Oh ji hwan. Tapi kau juga harus membantuku menghancurkan kim joonmyeon"
Sehun manatap mata wanita itu dalam mencari kebenaran dari ucapan yang keluar dari bibir wanita itu
