kesembilanbelas

4.9K 606 193
                                    

SELAMAT MEMBACA

Ting.

Pria itu membuka matanya dari tidur yang berantakan dengan beberapa botol minuman keras berguling di lantai apartemen nya

Seokjin, pria yang enggan membuka mata dengan kepala yang terasa berat tersebut berusaha mencari handphonenya di atas meja, kemudian membuka pesan yang masuk dari handphone-nya

Agenda siang ini
rapat dengan bae grub.
_sekretaris park

Lagi- lagi perihal wanita yang membuat hari hari nya terasa mati rasa kembali memenuhi pikiran, menjalar masuk dalam ingatan yang begitu perih.

"Aku peringatkan padamu, Jangan pernah memukul suamiku !"

Seokjin membuang handphonenya ke sembarang arah.

"Yaish!" Ia berantaki rambutnya frustasi. Berapa malam sudah ia ditemani vodka dengan berdalih pada sang istri, dia tidak bisa pulang sibuk dengan urusan kantor, namun nyatanya lagi lagi irene yang ribuan kali ia hubungi enggan memberikan jawaban akan tatapan tajam dan ucapan nya yang begitu menyakitkan

Seokjin tak ingin percaya semua kalimat yang irene ucapkan karna mereka memang pandai bermain peran selama ini di depan publik.

Seokjin percaya bahwa irene tidak akan melupakannya begitu saja. Mereka tidak bisa hidup satu sama lain.

Begitulah yang seokjin percayai namun keadaan dan tatapan tajam nan menusuk wanita itu membuat nya takut, hingga ia perlahan kehilangan keberanian, kehilangan kepercayaan.

Semua ucapan suho kembali berputar di benaknya. Dia benci semua orang yang mencintai wanita itu selain dia

Seokjin Benci kenapa harus terperangkap dalam hidup yang penurut, dimana setiap eommanya bicara, selalu ia selipkan pituah untuk menjadi anak yang bisa dibanggakan, jadi yang paling hebat, menjadi yang paling rajin agar wanita itu tak lagi direndahkan semua orang. Seokjin selalu berusaha melakukannya bahkan ketika ia lebih menyukai medis dari pada jurusan bisnis, tetap saja ia memilih apa yang membuat sang ibu bangga, yaitu ketika seokjin harus menuruti apa yang ayah nya ingin kan, jurusan bisnis di kampus ternama.

dia akhirnya berjuang dengan jurusan yang bahkan tidak dia sukai.

Tak ada yang mengerti setiap kehampaan yang dia rasakan selain seorang wanita yang begitu cantik yang membencinya karna seokjin adalah saingan terberat nilai nya.

Wanita itu bilang dia juga tidak menyukai jurusan bisnis tapi dia benci di posisi kedua. Mereka akhirnya sering berbagi keluh kesah tanpa mereka sadari, mungkin niat seokjin hanya menjadi orang yang menuruti perintah orang tuanya, dengan nilai sempurna yang membuat sang ibu bangga memiliki nya, sedikit sama dengan wanita itu, yang ingin menjadi anak yang sempurna di mata orangtuanya dengan nilai yang sempurna. Wanita itu bilang walau dia tidak menyukai sesuatu, dia tidak perlu membencinya.

Dia, wanita yang selalu merasa paling pintar dan itulah yang membuatnya menarik di mata seokjin karna setiap prinsipnya yang matang walau terdengar keras kepala dan egois namun prinsip itulah yang membuat seokjin akhirnya menemukan beberapa arti dalam kehampaan. Yaitu, menjadi anak penurut bukan sebuah beban namun prinsip hidup, Karna ketika dia menjadi anak yang penurut, dia benar benar bangga melihat wajah sang ibu bahagia.

Lady Kim ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt