Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Kepada kim joonmyeon.
Teruslah bermimpi tentangku, walau bagimu mencintaiku adalah mimpi buruk.
⚪
⚪
⚪
⚪
"Irene"
Wanita cantik itu menoleh kebelakang setelah mendengar namanya dipanggil, dia dapati seorang pria melambaikan tangan kearahnya.
"Suho? Kau datang?"
Dia tersenyum
"Selamat atas pernikahanmu, nyonya Choi" ucapnya, Senyum manis itu tak pernah lepas dari parasnya.
"Dimana anak-anak?" Tanya irene cepat, tak ingin larut dalam senyumnya, tak ingin larut dengan percakapan mereka yang akan selalu membawa perasaanya.
"Mereka sedang bersama istriku" tunjuk suho pada seorang wanita yang asik bermain bersama anak kembar di dekat taman. Mereka terlihat begitu senang bermain kejar-kejaran.
"Kau terlihat bahagia" ucap pria itu bersandar pada meja prasmanan pesta pernikahan. Kembali suho tatap fotonya yang terpanjang besar di samping foto mempelai pria. Dia indah melebihi bunga yang sedang ia genggam dengan kedua tanganya.
"Hm?"
"Di foto itu kau terlihat sangat bahagia. Aku penasaran apakah sekarang kau benar- benar bahagia atau hanya didalam sana"
"Suho"
Pria itu kembali tersenyum, kemudian merubah posisi menghadap irene. "Suamimu berjalan kearah sini. Sebaiknya aku pergi supaya dia tidak cemburu" ada tawa kecil yang dia selipkan dari leluconnya yang tidak pernah berhasil membuat wanita itu tertawa.
Irene reflek menggenggam lengan suho, dia juga tidak tau kenapa dia melakukannya. Semua itu terjadi begitu saja.
Tangan itu irene lepas ketika ia kembali disadarkan logika.
"Sayang" ucap Minho berjalan kearah mereka, dia tersenyum pada irene lalu merangkul pinggang istrinya.
"Kau datang?"
Suho mengangguk "kalian terlihat cocok bersama"
"Terimakasih"
"Oh ya aku tidak bisa berlama-lama karna ada jadwal lain"
"Terimakasih sudah datang" ucap Minho mengarahkan tangannya kedepan untuk berjabat tangan dengan pria itu. Suho kemudian membalas jabatan tangan Minho.
"Suho"
Pria itu menoleh ketika namanya dipanggil oleh irene, dia kembali tersenyum.
Senyum yang begitu menyesakkan untuk mereka berdua.
