4

11.1K 1K 24
                                    


Ill at ease
•﹏•






Jimin tidak mengerti, mau dipikir bagaimana pun dia tidak -sulit- mengerti. Belum ada 60 jam dirinya berpisah dengan Yoongi. Siang ini, tepat pukul sepuluh pagi pada hari Sabtu bertempat di taman sebuah universitas yang cukup ternama, tempat dimana pria kesayangannya menimba ilmu Jimin termangu. Sorot matanya mematai lamat sosok bersurai blonde yang acak-acakan disertai seputung rokok berada diantara jepitan jari.

Kakinya masih terpaku, memilih tetap ditempat meski dia sendiri sadar jika ada mata lain yang menyorot lurus padanya. Bukan, bukan milik si pria blonde, melainkan sorot lain dari orang asing yang tidak dia kenal sebelumnya. Dia yakin belum pernah melihat sosok itu.

"Jim," suara desisan tidak percaya yang seolah mewakili isi kepala Jimin menembus jeda hening sesaat lalu, membuat si pemilik nama sedikit tersentak.

"Ya?" dia menoleh dengan raut kentara tidak kalah terkejut.

"Kita tidak salah alamat 'kan?" Taehyung tanpa sadar meremat jari pendek Jimin yang kebetulan bertaut dengan miliknya. Melirik takut-takut pada sosok diseberang mereka yang masih tampak asyik bercengkerama dengan teman. "Kau apakan dia sampai berubah menyeramkan begitu?"

Jimin meneguk ludah kasar. Lebih-lebih ketika pria blonde yang sejak tadi menjadi topik utama pembicaraan menoleh dan menatapnya terang-terangan. Ada secarik senyum miring tersungging, tampak mengejek namun menggoda sekaligus. Mengundang Jimin dengan lambaian tangan santai yang terlampau pongah, yang mau tidak mau harus dituruti Jimin meski Taehyung nyaris mematahkan jarinya karena terlampau erat meremat.

"Hei, kau yakin mau kesana?" Taehyung bertanya, masih dengan berbisik penuh waspada saat tubuhnya ikut terseret Jimin mendekati si pria blonde. "Jimin, aku pulang saja ya?"

Nada penuh permohonan yang terlontar dari bibir Taehyung diabaikan. Jimin dengan segenap keberanian yang sebenarnya kian lama kian menyurut disetiap langkahnya, tetap teguh berjalan mendekat.

"Wah, siapa ini?" sosok itu bertanya dengan ramah, menanggalkan sikap angkuh yang beberapa saat lalu menempelinya.

"H-Hyung,"

Taehyung meneguk ludah kasar entah untuk yang keberapa kali- karena sungguh dia takut dengan sosok pria blonde yang sedang menyapa sahabat tercintanya dengan cara yang begitu manis, sebuah kecupan hangat dikening dan usakan halus dirambut Jimin.

"Tae, kau baik?"

"Aku baik, Yoongi Hyung. Kelewat baik!" anggukan kepala Taehyung yang terlampau berlebihan tampak lucu dimata kawan Yoongi. Benar, pria blonde itu Yoongi. Min Yoongi kekasih Park Jimin.

Tanpa tahu tempat, Yoongi merangkul bahu Jimin posesif. Membawa si pria manis tercintanya untuk ikut duduk dibangku taman yang tadi dia duduki, berseberangan dengan temannya.

"Kenalkan, dia Namjoon."

"Halo, aku Kim Namjoon, teman Yoongi. Kau boleh memanggilku Hyung. Dilihat dari penampilanmu yang begitu kasual, aku tebak kau pasti lebih muda dari kami, benar?"

Jimin mengangguk kaku. Melirik Taehyung serta Yoongi bergantian sebelum kembali menatap Namjoon yang tengah menopang dagu menatapnya lembut dengan senyum hangat. Ah, tampan sekali dengan lekuk dipipinya.

"Halo, Namjoon Hyung, aku Jimin. Salam kenal." senyum yang mengembang manis di bibir Jimin terbentuk spontan, tapi hal tersebut nyatanya tidak dianggap baik bagi si pucat Min.

Taehyung nyaris saja kehilangan jantungnya saat Yoongi secara tiba-tiba melempar kumpulan kertas dimeja yang berada ditengah-tengah mereka bertiga. Omong-omong, Taehyung hanya berdiri sedang tiga orang lainnya duduk.

Daily LoveWhere stories live. Discover now