39

5.5K 575 49
                                    

Serendipity
=_=















"Sempurna! Aku yakin penampilanmu akan viral setelahnya."

"Kau sudah melakukan yang terbaik. Terimakasih."

Jimin mengangguk malu. "Seharusnya aku yang berterimakasih pada kalian, tanpa kalian aku yakin aku tidak bisa menguasai lagu ini."

"Nah, karena ini latihan terakhir apa kau mau merayakannya bersama kami?" Baekhyun bertanya.

"Apa tidak terburu-buru, Hyung? Kurasa kita belum pantas berpesta sebelum hari H-nya lewat. Aku masih gugup." Jimin meremas tangan-tangan mungilnya. Raut gusarnya sedetik kemudian berubah. Dia menatap Baekhyun. "Hyung, bisa kita bicara?"

Baekhyun menatap Chanyeol sekilas kemudian mengangguk. "Ada apa? Ah, masih soal si pucat itu?" dia buru-buru menambahkan yang kemudian dijawab anggukan lesu Jimin. Baekhyun sudah mendengar cerita dari Jimin kemarin lusa. "Itu terserah padamu, kalau memang kau masih menyayanginya kurasa tidak ada salahnya jika kalian kembali mencoba. Pesanku, jangan sekali pun mengeluh atau menyesal jika suatu saat kau kembali kecewa."

Jimin menghela napas dalam. Menganggukkan kepala sebagai jawaban. "Baiklah, aku akan pikirkan ini lebih baik lagi. Aku tidak mau kecewa atau mengecewakan."

"Mau pulang sekarang?" Chanyeol kembali menyahut.

"Iya, Hyung."

"Ya sudah, ayo kuantar."






=_=






Tiba pada hari festival. Semua orang sibuk dengan persiapan masing-masing. Taehyung dibelakang panggung tengah mondar-mandir kesana kemari untuk membantu para anggota yang akan tampil.

Festival sendiri sudah dimulai sejak dua jam lalu. Sekarang Taehyung sedang mengurus Jimin, sebab sahabatnya akan tampil sebagai penutup pada acara yang terbilang cukup besar ini.

Diluar sendiri ada Jungkook, Namjoon, Yoongi, juga Seokjin. Mereka semua duduk dibarisan tengah yang cukup nyaman dan strategis. Dari tempat mereka duduk, mereka bisa melihat dengan jelas ke arah panggung.

Pembukaan dimulai dengan Tarian tradisional, prakata dari para petinggi seperti rektor dan dekan serta beberapa perwakilan kampus lain, peragaan busana, paduan suara, tampilan solo atau duet dan sekarang menuju puncak ada penampilan solo dari KAI juga Taemin yang dilanjutkan oleh Jimin. Setelah itu semua anggota tari naik ke atas panggung untuk menari bersama.

Jimin tengah bersiap-siap. Dia gugup tentu saja, terlebih lagi dia memilih waktu ini untuk menjawab pertanyaan Yoongi.

"Hei, tenanglah. Semua akan baik-baik saja." Taehyung berujar sambil memasangkan sebuah kalung di leher Jimin. Beralih ke depan untuk membenahi pakaian juga riasan. "Sempurna!"

Jimin tersenyum gugup. "Terimakasih."

"Nah, sekarang ayo kesana, lima menit lagi kau akan tampil. Ingat, Jimin, kau harus tersenyum. Lagu itu adalah lagu yang indah dan penuh cinta. Maka bersikaplah seolah kau juga sedang jatuh cinta. Mengerti?"

Jimin menarik napas dan menghembuskannya perlahan. "Oke, dimengerti. Aku akan berusaha sebaik mungkin."

Dilain sisi, ada Yoongi yang gusar menunggu-nunggu kesayangannya tampil. Tepat seminggu mereka tidak bertemu. Yoongi dilarang menemui Jimin dimana pun sampai pada hari festival tiba. Tidak mau kehilangan kesempatan yang diiming-iming Jimin untuknya, maka Yoongi dengan setengah hati menurut meski rasa rindunya berkali lipat memenuhi relungnya.

Daily LoveWhere stories live. Discover now