43

6.1K 608 40
                                    

Deal?













Lelaki itu menopang dagu dengan senyum terkulum dibibir. Menatap penuh minat sosok lain yang tengah sibuk berkutat dengan dapur. Memanjakan mata dengan pemandangan di depannya. Apron hitam yang melingkari pinggang, lengan putih yang menampakkan otot hingga ke jari-jarinya, juga wajah berseri yang menularkan bahagia.

"Aku tahu aku tampan, terimakasih."

Kemudian sebuah tawa renyah terdengar menyenangkan. "Ya, kembali kasih, Hyung."

"Ingat, bonusku harus sesuai dengan hasil kerasku."

Jimin mengangguk saja, masih dengan bibir mengukir senyum. "Kita lihat saja. Aku tidak janji memberi bonus penuh kalau pekerjaanmu mengecewakan."

Yoongi berhenti mengaduk tumisan, menyempatkan diri menatap kekasihnya dengan tatapan remeh, "hati-hati dengan bicaramu, Baby. Aku akan membuatmu menyesal nanti."

Kedua bahu Jimin mengedik. "Ada yang bisa kubantu?"

Sedang Yoongi menggeleng yakin, "hari ini aku akan melayanimu sepenuhnya."



=_=



Jungkook duduk termangu. Dia mulai gila rasanya. Hatinya terasa aneh sejak Taehyung memutuskan untuk berteman. Ada yang hilang, ada yang kurang dalam hidupnya.

Ponsel yang biasa berdering kini tergeletak. Tidak ada lagi pesan beruntun yang mengingatkannya untuk makan, untuk istirahat cukup, atau berisi rengekan manja ala Taehyung yang minta ditemani ketika kesepian atau ingin ke toko buku. Dia rindu. Rindu sekali.

Kepalanya menoleh dari jendela, melirik meja dimana figura yang menyimpan foto lelaki manis itu berada. Kakinya pelan mendekat, meraih dan menatapnya sendu.



 Kakinya pelan mendekat, meraih dan menatapnya sendu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Apa kita tidak bisa kembali?" jemarinya menyusur wajah menggemaskan itu. Kemudian bibirnya tersenyum hambar. "Kenapa kita harus berpisah ketika kita bahkan masih saling menyayangi?"

Jungkook merebahkan tubuhnya di tempat tidur, memeluk potret Kim Taehyung dalam dekap penuh harap. "Apa yang harus kulakukan, Tae? Aku merindukanmu, sangat.."

Ketika matanya terpejam, ada kilas balik yang mendadak muncul di kepala. Serta merta kelopaknya kembali terbuka, lengannya menjulur menuju nakas untuk menyambar ponsel. Dengan segera membuka kunci dan mengetik sebuah pesan.

"Kau akan datang, kau harus datang."



=_=




Taehyung baru saja sampai di rumah yang keadaannya sepi. Jin masih di cafe dan Jimin makan malam bersama Yoongi. Sedikit bersyukur sebab dia tidak perlu tersenyum palsu untuk menyembunyikan kesedihannya. Iya, dia memikirkan Jungkook. Tidak habis pikir kenapa lelaki itu bahkan masih mengharapkan mereka dekat padahal dia sudah begitu jahat selama ini.

Daily LoveWhere stories live. Discover now