32

5.2K 610 37
                                    

Let's Break Up
(Spesial KooVi)
•﹏•











Kim Taehyung duduk merenung dengan pikiran kacau. Selama seminggu dia menghindari semua orang dengan mengatakan sibuk menyelesaikan tugas. Terutama Jimin. Meskipun mereka berada dibawah atap yang sama, Taehyung selalu memiliki alasan untuk menjauhi Jimin.

Taehyung sadar jika Jimin berusaha untuk mendapatkan waktunya, hanya saja dia sedang ingin mencoba. Mencoba untuk menjauhi Jimin, mencoba untuk tidak peduli pada Jimin, mencoba untuk tidak bergantung pada Jimin. Dia ingin melatih diri untuk tidak terlalu menitikberatkan sesuatu pada Jimin.

Permasalahannya dengan Jungkook membuat Taehyung banyak berpikir. Membuka kemungkinan-kemungkinan yang selama ini dia abaikan. Tentang Jungkook yang akan meninggalkannya, tentang Jungkook yang akan mempermasalahkan persahabatannya dengan Jimin, tentang Jungkook yang tidak akan setia padanya. Namun, semua itu rasanya hanya sebuah halusinasi Taehyung yang kelewat berpikir positif. Benar, Taehyung sekalipun tidak pernah berpikir tentang kemungkinan buruk yang akan terjadi dalam hubungannya dengan Jungkook.

Dalam otak kecil Taehyung, Jungkook adalah sosok yang akan selalu menyayanginya, melindunginya, mencintainya, serta memanjakannya. Dia tidak pernah membayangkan atau berpikir jika Jungkook akan tersenyum pada orang lain, sebuah senyum yang sama yang selalu diberikan lelaki itu untuk Taehyung.

Lelaki bersurai madu itu menatap cermin, memandangi wajahnya yang basah terkena air. Dia baru saja membasuh wajah, menenangkan pikirannya yang semakin kacau. Lalu, ingatannya terlempar pada peristiwa beberapa saat lalu. Ketika dia menolak pemberian Jimin dan bersikap begitu kasar pada sahabatnya itu.

"Astaga, apa yang sudah kulakukan pada Jimin?" ujarnya dengan mata terpejam penuh sesal. Kepalanya kembali menunduk lalu membasuh wajahnya sekali lagi.

Dia keterlaluan, dia paham soal ini. Harusnya dia berpikir lebih terbuka. Bukan malah menjauhi Jimin karena dengan begitu pun Jungkook tidak akan kembali padanya. Ah, dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menghadapi Jungkook.

Sejak Taehyung melihat Jungkook bersama teman satu kelasnya ditambah ucapan Jimin, dia merasa begitu buruk. Dia merasa tidak pantas bersama Jungkook. Dia terlalu egois. Seharusnya dia tidak menunggu Jungkook menghampirinya, justru sebaliknya dialah yang harus mendatangi Jungkook untuk meminta maaf. Taehyung merasa bersalah, merasa sudah menjadi kekasih tidak tahu diri.

Kedua tangannya mencengkeram pinggiran wastafel, keputusan sudah dia ambil setelah selama beberapa hari ini ditimbangnya matang-matang. Taehyung harap keputusannya akan menjadi yang terbaik untuk semua pihak.




•﹏•




"Tae, apa kau sibuk?" Sooji, salah satu senior dalam festival dibagian desain bertanya pada Taehyung yang sedang sibuk merapikan kertas.

Taehyung menoleh dengan tatapan polos. "Tidak, Noona. Kenapa?"

"Tolong buang botol bekas ini ditempat sampah dibelakang gedung ya? Taruh saja di kotak yang berwarna biru, nanti akan ada petugas yang mengambil. Katanya mereka butuh botol ini untuk didaur ulang."

Taehyung mengangguk patuh, "ada lagi?"

"Tidak ada. Oh, kau bisa langsung pulang kalau kau mau."

"Aku masih harus membereskan kardus yang disana."

Sooji mengangguk paham. "Kalau begitu tolong nanti kau kunci ruangan ini dan berikan kuncinya pada Baekhyun, dia ada di studio tari sampai malam sepertinya. Bisa 'kan? Aku buru-buru, adikku sendirian dirumah."

Daily LoveWhere stories live. Discover now