23

6.6K 690 43
                                    


Jeon Jungkook
•﹏•













Lelaki setinggi 179cm, model rambut belah pinggir yang sedikit memamerkan kening, wajah tampan sekaligus imut dengan gigi kelinci, kekar, lumayan cerdas, dan dia kekasih Kim Taehyung.

Lelaki itu terkadang tidak mengerti, meski sebenarnya kerap kali mencoba mengerti, dia bicara soal hubungan persahabatan kekasihnya dengan Park Jimin yang menyeretnya serta kedalamnya. Dia tahu Taehyung menyayangi Jimin layaknya saudara kandung, tapi terkadang dia tidak paham dengan jalan pikiran Taehyung yang selalu menomor satukan Jimin dan menduakannya. Bahkan tidak jarang dia sendiri yang menjadi korban.

Seperti yang dilakukan Jungkook siang ini, dia mendapat mandat dari Taehyung untuk menjemput Jimin di kelas sekaligus menyeretnya ke kantin. Itu harus kalau Jungkook mau makan siang bersama Taehyung.

Lelaki itu menyender di dinding samping pintu, gayanya sok tengil membuat beberapa perempuan dan lelaki melirik penuh minat. Lebih-lebih Jungkook sedang serius dengan ponselnya -sedang berbalas pesan dengan Taehyung- membuat keningnya mengerut dengan tatapan fokus. Serius, kalau Kim Taehyung melihat dia pasti sudah mencium Jungkook.

Lalu dia menegak saat mendengar pintu disampingnya terbuka, dia tersenyum singkat untuk bersopan santun pada dosen. Menunggu beberapa saat sampai akhirnya Jimin keluar dari kelas setelah sederet mahasiswa lain yang berjubel berebut untuk makan siang.

"Jungkook?" Jimin menyapa dengan kening mengerut. Omong-omong, dia berhasil melarikan diri dari Yoongi setelah dua jam disekap di perpustakaan karena dia ada kelas.

"Jangan bertanya, ayo."

Jimin diam saja ketika Jungkook merangkul bahunya, berjalan santai menuju kantin. Lalu dia bertanya lagi, "Taehyung menyuruhmu?"

"Ya, begitulah. Aku harus menjemput dan menyeretmu ke kantin kalau aku mau makan siang bersamanya." mereka masih jalan berdua, membuat beberapa teman Jimin merasa iri sebab tidak bisa sedekat itu dengan lelaki Jeon. Junior fakultas bisnis yang menjadi primadona.

"Dasar budak cinta." cibir Jimin.

"Aku sebenarnya tidak mau," kemudian Jungkook sedikit merunduk untuk berbisik, "sebenarnya aku takut, teman-temanmu seperti ingin memakanku."

Yang kemudian dibalas kikikan geli manis dari Jimin. Membuat beberapa lelaki dominan semakin bersemangat untuk melambaikan tangan sekedar menyapa Mochi manis tersebut.

"Kau cukup tenar." komentar Jungkook melihat nyaris disepanjang jalan ada saja yang menyapa Jimin. Entah melambaikan tangan, tersenyum, atau berkata 'Hai, Jimin,' ditambahi embel-embel pujian yang bersifat merayu.

"Tidak kusangka juga. Ini karena ide bebek kuningmu."

Berganti Jungkook yang tertawa. "Serius?"

Kepala Jimin mengangguk, wajahnya sedikit kesal karena mengingat kejadian itu. Dia diarak keliling aula, diseret kesana kemari oleh Baekhyun, dan menjadi rebutan para senior. Menyenangkan sih ada banyak yang menyukainya, tapi tetap saja dia malu karena harus menari dengan kostum bebek kuning itu.

Jungkook mengusak rambut Jimin gemas, terkadang dia merasa seperti seorang kakak jika sedang bersama Jimin. Jimin itu lelaki yang manis dan berkepribadian baik menurut Jungkook. Hanya terkadang dia itu ceroboh bukan main meski sudah sebesar ini.

"Hei, hati-hati." segera Jungkook menangkap tubuh Jimin yang nyaris tersungkur, tersandung pembatas pintu saat akan memasuki kantin.

Jimin hanya bisa meringis polos. "Terimakasih."

Daily LoveWhere stories live. Discover now