30

5.6K 614 16
                                    

Play video above before reading.

Enjoy!





Before
•﹏•











"Jadi kenapa?" Baekhyun bertanya tanpa basa-basi setelah Taehyung pergi, katanya ada buku yang harus dikembalikan ke perpustakaan.

Jimin melipat tangan di atas meja, kepalanya condong ke depan agar bisikannya bisa didengar senior yang mengakui dirinya sebagai anak. "Hyung, kau bilang aku anakmu 'kan?"

Satu alis Baekhyun terangkat, tapi menyadari sesuatu dia lantas ikut memposisikan diri seperti Jimin. "Jelas. Kau adalah anak bebekku yang mempesona dan menggemaskan. Kenapa?"

Jimin tidak suka panggilan bebek itu tapi ini bukan saatnya untuk mengeluh. "Ini tentang Min Yoongi, bagaimana caranya agar dia tidak berlaku semena-mena padaku?"

"Apa lagi yang dia lakukan padamu? Lama-lama si pucat itu kupanggang juga dibawah matahari!"

Disini ada kebimbangan, haruskah Jimin bercerita bahwa dia memiliki trauma? Kepalanya menggeleng pelan, "Hyung, ini penting bagiku. Apa kau mau menolong anak bebekmu ini?"

Baekhyun itu paling lemah dengan tatapan mengiba minta dikasihani layaknya seekor anjing yang kelaparan dan meminta makan pada majikan. Perumpamaan ini terlalu kasar, tapi tatapan Jimin memang begitu adanya. "Aku akan melakukan apa pun untuk anak kesayanganku."

Jimin tersenyum, "kalau begitu ayo ikut aku."





•﹏•





Baekhyun terdiam, agaknya dia bingung bagaimana mau menanggapi cerita Jimin tentang trauma yang dialaminya juga Yoongi. Astaga, ternyata dibalik semua sifat mereka terdapat luka yang dalam diantaranya.

Jimin menunduk, sedikit menyesal menceritakan rahasia terbesarnya pada Baekhyun. "Apa kau membenciku, Hyung? Ah, seharusnya aku tidak merepotkan dan membawamu untuk ikut campur."

Suara tawa getir Jimin membuat Baekhyun sadar, dia segera berkedip dan menatap Jimin lekat. "Minnie, kau ingin Yoongi sembuh 'kan?"

Jimin mengangkat wajah, balas menatap Baekhyun yang menatap lurus padanya. Lalu, sedetik kemudian kepalanya mengangguk.

"Kalau kau ingin menyembuhkan orang lain, kau harus bisa menyembuhkan lukamu sendiri."

"Maksudmu?"

"Karena kejadian itu, karena sesuatu yang pernah ingin ayah tirimu lakukan padamu kau jadi sedikit terganggu dengan sebuah sentuhan yang berlebihan. Sadar atau tidak, kau sudah menceburkan diri pada klub yang mungkin bisa menyembuhkanmu."

"Aku tidak mengerti." Jimin menimpali dengan polosnya.

Baekhyun mengedarkan pandangan, memindai ruangan mereka berada. Mereka di studio tari yang masih sepi karena latihan baru akan dimulai satu jam lagi. "Kau takut disentuh, Minnie. Dikepalamu itu sudah terpatri, jika seseorang menyentuhmu secara berlebihan mereka akan berbuat yang macam-macam. Kau bisa bela diri, kau hanya perlu mengumpulkan tenaga untuk melawan mereka. Kau harus belajar untuk tidak terus merasa iba pada orang lain, maksudku orang yang berniat jahat padamu."

"Dari mana kau tahu aku bisa bela diri?"

"Kau anakku, saking gemasnya aku sampai membaca biodatamu saat kalian mengumpulkannya waktu masa orientasi. Oke, jangan mengalihkan pembicaraan." Baekhyun menggenggam tangan Jimin, "dengar, kalau kau ingin Yoongi sembuh dan tidak lagi berlaku seenaknya padamu maka kau harus menyembuhkan dirimu sendiri. Kalahkan rasa takutmu. Menari bisa kau jadikan terapi. Kau bisa memanfaatkan latihan dan suasana ramai di studio akan menyelamatkanmu."

Daily LoveWhere stories live. Discover now