Sabtu, 13 Februari 2020.
🌸☀️ Four Seasons 🍁❄️ (4)
Nayara Halona
Guys, malam ini gue adain party di rumah. Jangan lupa datang jam 7, ya! Gue tunggu, sampe kalian nggak datang denda tas Prada limited edition nggak mau tau.
07.58
Jennie Sharlotte
Such a crackhead.
07.59
Minasuzu Sana
Ginjal gue udah kritis nggak bakal laku buat dijual, Nay... (╥﹏╥)
08.00
Keana Irene Azura
Makanya jangan lupa minum, Sana!!! Sibuk banget sih!!! ┐('д｀)┌
08.00
Jennie Sharlotte
San, lo alkoholnya juga kuat kan
08.21
Nayara Halona
Sama kayak lo Jen (¬_¬)
Makanya datang ke party gue, San. Gue bakal kasih wine Henri Jayer Cros Parantoux khusus buat lo (♡˙︶˙♡)
08.21
Minasuzu Sana
Serius?（⊙.⊙）
Siap, Nay. Gue usahain izin sama Mav, ya!
08.22
Jennie Sharlotte
Langsung izin dong HAHAHAH tumben lo lucu, San
08.23
Keana Irene Azura
Dasar kaliaaannn!（╯°□°）╯︵(\ .o.)
Kurang-kurangin minum, ih!!!
By the way, tumben ngadainnya mendadak, Nay? Ada apa?
08.25
Nayara Halona
ADA DEHHHHH, MAKANYA DATANG AJA NANTI MALAM! ٩(๛ ˘ ³˘)۶♥
08.26
Berbeda dengan hari Sabtu lainnya, hari ini Irene bangun lebih pagi dan sudah tampil sempurna sejak pukul delapan pagi, Ma'am Sunny sampai terbingung dibuatnya.
"Nona Irene mau ke mana? Setahu saya Nona tidak punya jadwal kegiatan pagi ini," tanya wanita itu dengan raut heran.
Irene yang tengah mencari-cari sepatu yang nyaman baginya, segera menoleh cepat dan menyengir lebar. "Oh, aku lupa bilang sama Ma'am Sunny!" Ia menepuk dahi. "Hari ini aku mau pergi sama Bibi Wendy. Bibi ajakin aku buat girls' day out gitu, Ma'am. Jalan-jalan, shopping, lunch," ujarnya semangat. "Terus habis itu aku sama Bibi ada acara charity di Panti Jompo sebelah rumah sakit Papa! Setelahnya, aku pergi ke pesta Naya, jadi Ma'am jangan khawatir kalau aku belum pulang sampai larut malam," Ia menjeda sebentar, "Atau mungkin aja aku nggak pulang karena siapa tahu menginap di rumah Naya, oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULARITY
FanfictionKeana Irene Azura dan Matheo Joseva Nadean bertolak-belakang. Seratus delapan puluh derajat. Theo pendiam, dingin, tajam, sinis, realistis, alergi perempuan, tertutup, dan terorganisir. Beda halnya dengan Irene yang ceria, hangat, semangat, optimis...
