3 | Tentang Daren

3.8K 241 9
                                    

|| Tetaplah disini, maka aku akan bahagia~

--Natasha Cheryl-

***

"Beli eskrim dulu kan, Ren?" Acha bertanya sembari terus berjalan menyeimbangi langkah Daren menuju ke arah parkiran sekolah untuk bergegas pulang.

Daren mengangguk tersenyum. Merangkul Acha dengan masih berjalan.

"Kak Daren!" Daren dan Acha menghentikan langkah kompak, lalu menoleh ke belakang.

Seorang gadis imut belari menghampiri Daren dan Acha. Sesekali ia menyeka rambutnya dan menyelipkan di balik daun telinganya karena merasa sedikit mengganggu.

Daren dan Acha sama-sama mengernyitkan dahinya saat gadis itu sudah mendekat. Sepertinya Adik kelas, dan mereka sama sekali tidak mengenalnya.

"Kak Daren, aku mau dong jadi pacar Kakak." gadis tersebut mengutarakan maksudnya tanpa ragu. Memperlihatkan sederet gigi putihnya.

Daren terkekeh.

"Kok ketawa, Kak?" decaknya. Kedua alisnya tertautkan.

"Lo belajar yang bener dulu, jangan mikir pacaran." Daren memperingati.

"Kakak nolak aku?" tanyanya polos.

"Iya." Daren menjawab singkat. "Yaudah, kita duluan ya?"

"Dia siapa Kak? Pacar Kakak ya?" tanya gadis tersebut menunjuk Acha.

"Bukan." Acha menjawab antusias. "Tapi calon istri."

"Ogah!" sentak Daren menjitak pelan kepala Acha. "Kita cuma temen."

Daren menarik leher Acha yang masih berada dalam rangkulannya. Ia menarik-narik Acha untuk melanjutkan perjalanan menuju ke arah parkiran. Sesekali Acha tersandung kakinya sendiri, namun Daren tidak peduli. Ditarik sampe akhirnya mereka tiba di parkiran.

Daren menaiki motornya, lalu mengenakan helm full face. Pria ini terlihat semakin tampan saja. Siapapun yang melihat Daren, pasti akan lansung tergila-gila dengan ketampanan yang dimilikinya.

"Yuk, naik?" Daren meminta Acha untuk naik dan gadis itu mengangguk menurut.

"Beli eskrim, kan?" Acha mendekatkan wajahnya ke telinga Daren.

"Iya, Acha." Daren menjawab malas karena sudah berkali-kali Acha mengutarakan hal yang sama. Daren benar-benar bosan.

Acha melilitkan tangannya di pinggang Daren dan kemudian menyenderkan kepalanya di pundak Daren. Mengenai ransel Daren.

"Jangan sampe ketiduran," ucap Daren. "Pegangan yang kuat."

Acha hanya mengangguk tanpa menjawab.

***

"Turun, Cha. Berat." Daren mendorong Acha menggunakan punggungnya.

Daren sudah menghentikan motornya di depan rumah Acha, namun gadis itu tidak kunjung turun. Daren mendengus. Membuka helm full face yang masih melekat di kepalanya. Menoleh ke belakang, dan Acha tidur.

"Kebiasaan." Daren mendengus.

Perlahan Daren melepas tangan Acha yang masih melingkari pinggangnya. Setelah itu, Daren memegang erat tangan Acha sembari ia mencoba turun dari motor.

Perlahan Daren melepas ransel yang masih dikenakan oleh Acha dan kemudian digantungkan di sebelah pundaknya. Selanjutnya Daren meletakkan tangannya di tungkai kaki dan pundak Acha. Mengangkatnya ala bridal style, dan membawanya masuk ke dalam rumah.

FRIENDSHIT [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang