41 | Pulang

1K 60 0
                                    

Bel pertanda jam istirahat sudah berakhir, baru saja diperdengarkan ke segala penjuru sekolah. Pelajaran akan kembali dilanjutkan. Kantin yang tadinya dipenuhi dengan siswa-siswi, kini kembali sepi karena seluruh siswa-siswi beranjak memasuki kelas masing-masing.

"Jadi Acha gimana, Ren?" tanya Rian. "Nggak mungkin, kan, Acha masuk kelas dalam kondisi kayak sekarang?"

Daren diam sejenak. Menghembuskan nafas pelan sebelum akhirnya ia menentukan keputusannya.

"Gue bakal bawa Acha pulang," jawab Daren. "Sekarang gue bakal gendong Acha ke parkiran. Ntar gue balik ke kelas untuk ngambil tas, sekalian gue izin sama guru." Daren menjelaskan. Disusul anggukan setuju dari teman-temannya.

"Yaudah, kalo gitu kita balik ke kelas duluan ya, Ren?" pamit Rian disusul anggukan kecil oleh Daren.

"Jaga diri lo baik-baik, Cha." Andra menepuk pelan pundak Acha sebelum akhirnya ia beranjak meninggalkan UKS bersama teman-teman yang lainnya.

"Cha, gue gendong lo ke mobil sekarang, ya?" ucap Daren saat teman-temannya sudah pergi.

Acha mengangguk pelan.

Saat Daren akan mengangkat Acha, seorang pengurus UKS datang menghampiri keduanya. Ia adalah orang yang sudah mengobati Acha barusan.

"Daren, Acha, kalian mau kemana?" tanya Bu Nuri lembut.

Daren mengurungkan niatnya untuk menggendong Acha karena kehadiran Bu Nuri.

"Saya mau bawa Acha pulang, Bu. Rasanya nggak mungkin Acha ikut belajar dalam kondisi kayak gini." Daren mendesis pelan.

Bu Nuri mengangguk setuju, "Saya juga menyarankan demikian." Bu Nuri melemparkan senyum manisnya. "Kalian sudah meminta izin pada wali kelas kalian?" tanya Bu Nuri.

"Belum, Bu." Daren menggeleng pelan. "Ini rencananya, saya mau bawa Acha ke mobil dulu, nanti saya balik ke kelas untuk ambil tas sekaligus izin sama wali kelas." Daren menjelaskan.

"Kalian langsung ke mobil saja. Biar saya yang bicara sama wali kelas kalian mengenai kondisi Acha." Bu Nuri berujar pelan.

Daren diam sejenak lalu mengangguk, "Makasih, Bu."

"Iya, sama-sama." Bu Nuri mengangguk. "Saya juga sudah menyuruh Andi untuk mengantarkan tas kalian ke sini. Jadi kalian tunggu sebentar."

Tidak lama setelah Bu Nuri mengucapkan kata-katanya, Andi datang memasuki UKS dengan membawa ransel Daren dan Acha.

"Permisi, Bu." Andi membungkukkan sedikit tubuhnya saat berhadapat dengan Bu Nuri--sebagai bentuk hormat dan kesopanan terhadap gurunya.

Bu Nuri hanya mengangguk tersenyum.

"Kondisi Acha gimana, Ren?" tanya Andi sembari melirik ke arah Acha yang masih berbaring.

"Ya yang kayak lo liat." Daren menjawab melas. "Gue mau bawa Acha pulang."

Andi manggut-manggut, "Ini tas lo berdua." Andi menyerahkan tas Acha dan Daren. "Nanti kalo ada catatan atau tugas dari guru, bakal gue kirim ke grup kelas."

Daren mengangguk, "Thanks ya, Ndi?"

Andi mengangguk.

"Yaudah, Bu, kalo gitu saya sama Acha pulang dulu." Daren mencium punggung tangan Bu Nuri lembut.

"Kalian hati-hati di jalan." pesan Bu Nuri.

Daren mengangguk dan kemudian langsung menggendong Acha ala bridge style. Mengangkat gadis itu menuju ke mobilnya yang terparkir di parkiran sekolah.

FRIENDSHIT [TAMAT]√Where stories live. Discover now