30 | Kemarahan Acha

1.3K 76 12
                                    

Daren menyebrangi jalan dengan menenteng sebuah paper bag berwarna pink. Dengan motif hello kitty yang terlihat sangat menarik.

Daren memasuki pekarangan rumah Acha. Berjalan mendekati pintu utama lalu masuk ke dalam sana. Daren menemukan Maya yang baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi, serta menjinjing sebuah tas branded berukuran standar.

"Daren? Mau kemana?" Maya menghampiri Daren yang tampak terburu-buru.

"Mau ngasi baju buat Acha, Tan." Daren menghentikan langkahnya. Tersenyum lebar ke arah Maya.

"Baju?" Maya mengerutkan keningnya heran. "Baju untuk apa?"

"Ee Aku mau jalan-jalan sama Acha, Tan. Jadi aku mau ngasi baju cople ke Acha yang baru dikirim tadi." Daren menjelaskan. Memang baju cople tersebut baru diantar tadi sepulang sekolah. Mengingat Daren memesannya via online.

Maya membulatkan mulutnya mengerti, "Itu Acha masih di kamar, mungkin lagi siap-siap."

"Tante mau kemana? Udah cantik aja." Daren terkekeh pelan.

Maya nyengir kuda, "Tante mau ke butik. Kayaknya Tante pulang agak kemalaman karena ada sedikit masalah yang harus sesegera mungkin diselesaikan. Kamu tolong temenin Acha, ya, sampe Tante pulang?" pinta Maya lirih.

Daren mengangguk mantap, "Tante nggak perlu khawatir. Aku pasti bakal jagain Acha, kok."

Maya tersenyum lebar mendengar persetujuan Daren. Daren memang selalu meng-iya-kan permintaan Maya dengan senang hati, apa lagi jika bersangkutan dengan Acha.

"Yaudah, kalo gitu Tante berangkat dulu, ya?" ucap Maya.

Daren mengangguk. Menjulurkan tangannya ke arah Maya lalu mencium punggung tangan Maya.

"Hati-hati, Tan." ucap Daren. "Semoga masalah di butik bisa segera selesai."

"Iya, Daren. Makasih, ya?" Maya tersenyum lebar. Dan langsung bergegas meninggalkan Daren.

Detik berikutnya, Daren melangkah menyusuri anak tangga yang mengantarnya ke lantai dua. Berjalan ke arah kamar Acha yang pintunya terbuka lebar.

"Cha..." Daren memanggil pelan sembari masuk ke dalam.

Tidak ada Acha di kamar. Daren mengernyitkan keningnya.

"Cha, lo dimana?" Daren berteriak heran.

"Gue masih mandi!" terdengar sahutan suara Acha yang berasal dari dalam kamar mandi yang tertutup rapat.

"Ini gue bawain baju buat lo." Daren berjalan mendekati pintu toilet. "Gue mau lo pake baju cople-an sama gue. Nanti juga lo pake sepatu cople yang gue beliin di mall pas jalan-jalan minggu kemarin."

"Iya, iya! Yaudah, taruk aja bajunya di tempat tidur, ntar gue pake." lagi, Acha menyahut.

Daren manggut-manggut, "Jangan lama ya, Cha? Gue tunggu di luar."

Daren meletakkan paper bag yang berisikan baju untuk Acha di atas tempat tidur. Lalu Daren bergegas keluar dari kamar Acha. Kebetulan, tepat di depan kamar Acha terdapat ruang tv. Daren memilih untuk menonton televisi sembari menunggu Acha siap-siap.

Lima belas menit kemudian Acha keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah rapi. Dengan pakaian yang diberikan oleh Daren serta sepatu yang dibelikan oleh Daren minggu lalu di mall saat jalan-jalan.

Daren melangkah mendekati Acha. Acha terlihat sangat cantik. Daren gemas sendiri rasanya melihat penampilan Acha.

"Lo cantik." Daren mendesis pelan lalu mengusap kepala Acha lembut.

FRIENDSHIT [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang