76 | Jadian

1.1K 66 10
                                    

Party perpisahan berlangsung hangat sesuai harapan. Syukurnya, tidak ada kendala apapun selama acara ini berlangsung. Seluruh siswa kelulusan SMA ARWANA menikmati acara perpisahan ini dengan penuh haru. Di balik tawa mereka yang mengembang, tersirat sebuah luka akan perpisahan.

Tiga tahun, tidak terasa berlalu begitu cepat. Perpisahan seakan menjadi gelombang badai mencekik mereka semua. Sedikit berharap, akan ada temu di hari mendatang. Meskipun itu terdengar sedikit muluk. Kalaupun nantinya mereka mengadakan acara kumpul-kumpul, pasti tidak akan utuh seperti sedia kala. Sungguh, sangat menyesakkan bila mengingat sebuah perpisahan.

Tidak sedikit dari mereka yang berlinang air mata saat mendengar lantunan lagu "Perpisahan Sekolah" yang saat itu dinyanyikan oleh Acha. Ya, Acha juga terkenal sebagai siswi bersuara merdu di sekolahnya. Ternyata, di balik sikapnya yang dulu terkenal pemalas, terselib jiwa penyanyi yang berbakat.

Bagaimana pun juga, perpisahan akan tetap terjadi. Tidak akan ada pertemuan tanpa adanya perpisahan. Begitu halnya yang dialami ratusan manusia di ruang aula yang luas ini. Malam ini, mereka menyambut perpisahan. Setelah ini, tidak akan ada lagi canda tawa seperti yang sebelumnya. Teriak mendayu satu sama lain saat menyambut jam kosong, jam istirahat, ataupun jam pulang sekolah tidak akan terdengar lagi. Tidak ada lagi kisah kasih di sekolah. Faktanya, semua telah berakhir di malam ini. Tiga tahun, terlewatkan begitu saja.

Acha menatap teman-temannya yang kini berdiri di hadapannya. Selain itu, juga ada Adik-adik kelasnya serta guru-guru yang berdiri menyaksikan ke arahnya. Menunggu mulut Acha mengeluarkan kata-kata perpisahan untuk teman-teman seperjuangannya.

Acha menarik nafas panjang-panjang. Tubuhnya bergetar hebat. Belum juga Acha memulai membuka suara, air matanya sudah lebih dulu menetes. Menjadi saksi bisu bagaimana perasaannya dengan perpisahan besar ini.

"Detik Perpisahan...
Disini kita bertemu,
disini pula kita akan berpisah.
Semua kenangan seakan berlalu begitu cepat.
Segala yang kila lalui terjadi begitu singkat.
Begitu berharga, detik detik yang berganti hari ini seakan mempercepat pertemuan kita

Ada harapan disetiap hati kami.
Ada keinginan yang begitu besar.
Cita cita yang akan merenda masa nanti.
Untuk mencari langkah langkah yang pasti.
Menggapai cita dan martabat yang tinggi.

Selamat tinggal...
Selamat tinggal guru guru dan adik adikku tercinta.
Do'akan kami agar meraih cita cita yang nyata
Kini kami kan menggapainya
Terimalah salam dari kami
Untukmu guru dan adik adikku."

Acha kembali menarik nafas panjang. Mencoba mengatur nafasnya yang tidak normal.

"Teman...
Selama tiga tahun kita menyelami telaga ilmu di sini.
Mengukir pendidikan untuk masa depan yang gemilang.
Segala diraih hingga indah diperaduan prestasi.
Tertanam di dalam hati, sanubari, dan terkenang dimemori...

Sekolah, engkaulah tempat berteduh kami dari heningnya kebodohan.
Tempat menempa diri dengan senjata ujung tinta pena yang menjadi saksi.
Dinding-dinding ruang belajar menghiasi kata-kata motivasi setiap hari.
Menjadi cerita tersendiri, tersimpan dalam peti berisi prestasi...

Teman, simpan baik-baik kenangan ini dalam sejarah hidupmu.
Teruskan perjuangan untuk bangsa, negara, dan agama demi Indonesia tercinta.
Jangan sampai terhenti melihat dalamnya jurang perjuangan.
Terus lewati hingga mampu menyebrangi tanpa kata lelah...

Perpisahan hanya kata peninggalan sejenak dari tempat peraduan ilmu.
Tidak ada alasan jiwa untuk saling melupakan kenangan.
Kebersamaan akan terus terajut dalam naungan persaudaraan.
Erat tidak akan terlepas sampai meraih bersama kesuksesan.

FRIENDSHIT [TAMAT]√Where stories live. Discover now