33 | Ulangan

986 63 11
                                    

"Huah..." Acha menguap lebar.

Sepanjang ulangan yang sedang berlangsung, entah sudah berapa kali Acha menguap. Menahan kantuk yang terus menyergapnya.

Suasana kelas hening. Tidak ada yang bersuara. Seluruh siswa tampak fokus mengerjakan soal-soal ulangan yang diberikan. Sementara Acha, gadis itu sama sekali tidak mengerjakan apa-apa. Lembar jawabannya diserahkan kepada Daren agar Daren mengerjakannya. Acha hanya menyisakan lembar soal yang dipergunakan oleh gadis itu untuk mencoret-coret agar gurunya tidak curiga.

"Baik, waktu kalian sudah habis." Bu Suli angkat bicara. Membuat seluruh siswa melemparkan pandangannya ke arah guru tersebut. Bahkan sebagian ada pula yang buru-buru mengisi jawaban yang belum terisi habis. "Silahkan dikumpulkan seluruh lembar jawabannya."

Satu per satu siswa maju ke depan untuk mengumpulkan lembar jawaban masing-masing. Acha memilih untuk tidur.

"Cha, ini lembar jawaban lo. Kumpul sendiri sana, biar Bu Suli nggak curiga." Daren menyerahkan lembar jawabannya kepada Acha.

Acha mendecak kesal, "Nanggung banget sih, Ren? Lo aja sana, ah! Orang gue ngantuk juga."

"Males gue, Cha." Daren bodoamat dan kemudian langsung bergegas ke depan mengumpul lembar jawabannya sendiri.

Acha menatap kepergian Daren dengan raut wajah super kesal, "Calon suami nggak tau diri, emang."

Acha mendengus. Ingin bangkit lalu mengumpulkan lembar jawabannya, rasanya sunggut merepotkan. Acha tidak suka sesuatu yang merepotkannya. Acha benar-benat tidak menyukai repot.

"Eh, Sal." Acha mencegat Salma yang saat itu nyaris melewati meja belajarnya untuk mengumpulkan lembar jawabannya.

"Kenapa, Cha?" Salma bertanya heran.

"Kumpulin punya gue sekalian, ya?" Acha menyerahkan lembar jawabannya kepada Salma.

"Kenapa nggak sendiri aja, Cha?" Salma geleng-geleng kepala.

"Mager."

Salma mendengus. Lalu meraih lembar jawaban Acha dan mengumpulkannya ke depan.

Acha tersenyum lebar. Lalu kembali membenamkan wajahnya untuk tidur. Sangat menyenangkan.

"Acha, mana lembar jawaban kamu?" Bu Suli menegur Acha yang justru kini melipat tangannya di atas meja dan kemudian tidur.

Acha membuka matanya pelan. Iris coklat tersebut terlihat menahan kantuk yang sangat menyergap. Padahal, Acha tidak pernah kurang tidur. Justru nyaris seluruh waktunya dipergunakan untuk tidur. Benar-benar sangat tidak wajar.

"Udah kok, Bu." Acha menyahut pelan. "Tadi saya nitip sama gebetannya Andra, eh-?" Acha menutup mulutnya dengan kedua tangan. Terkekeh geli saat Andra melotot ke arahnya. Kesengajaan Acha memang sungguh berhasil membuat jantung Andra berdebar tidak karuan.

"Maksud lo, Cha?" Salma memasang wajah heran. Bingung dengan apa yang diucapkan Acha tadi.

"Nggak usah didenger, Sal. Acha kan, emang suka ngasal kalo ngomong." Andra menyangkal cepat.

"Tapi gue nggak pernah ngasal kalo soal ngegodain lo, Ndra." Acha lagi dan lagi membuat Andra ingin membogemnya detik ini juga.

Daren, Rian dan Flo ngakak tidak karuan. Acha memang paling bisa dalam hal menggoda Andra.

"Cha, lo diem deh mending." Andra mendesis pelan namun penuh penekanan.

"Sudah sudah, jangan ribut!" Bu Suli menengahi. "Ulangan hari ini saya anggap selesai. Untuk nilai, pertemuan selanjutnya akan saya umumkan. Untuk Pak Danish yang akan mengajar di kelas kalian jam berikutnya, beliau tidak hadir. Ada sesuatu yang berhalangan yang membuat beliau tidak masuk hari ini." usai menyampaikan kabar gembira tersebut, Bu Suli lantas bergegas meninggalkan kelas tersebut, karena jam pelajaran bidang studinya telah berakhir.

FRIENDSHIT [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang