My Boss! 17

27.4K 2K 107
                                    

-Biarkan aku dengan caraku menunjukkan arti dirimu untukku-

♥️♥️♥️♥️

"Udah tidur aja," ucap Faiz seraya membaca beberapa dokumen di tangannya, sementara Aurora yang duduk di sebelahnya masih terlihat berpikir keras mengenai kejadian semalam sebelum paginya mereka berangkat menuju bandara.

"Mas Faiz beneran gak mindahin aku ke kamar gitu? Soalnya Abang bilang dia aja gak tahu kalau aku ketiduran di meja makan."

"Hhmm."

"Mas Faiz!" Kesal Aurora karena Faiz hanya menggumam tanpa berniat menjelaskan apapun.

"Apa sih, Ara?"

"Ini aku lagi tanya, lagi ngajakin ngomong. Coba di jawab yang bener, di tanggapi."

"Mungkin kamu lupa kalau semalam jalan sambil merem ke kamar," jawab Faiz ringan

"Hah? Masa sih?" Aurora menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia tak yakin bahwa dirinya berjalan sambil tidur untuk pindah sendiri ke kamarnya dengan selimut yang rapi menutupi tubuhnya.

Pagi-pagi ketika Aurora bangun, ia terkejut karena ia berada di dalam kamarnya karena seingatnya semalam ia ketiduran di meja makan setelah bersin beberapa kali, juga karena kepalanya yang pusing.

"Kayaknya aku gak pernah deh tidur sambil jalan." Gumam Aurora masih mencoba mengingat-ingat.

Sementara itu, Faiz berusaha menyembunyikan senyumnya, dirinyalah yang sebenarnya memindahkan Aurora ke kamarnya.

"Udah merem aja, jangan mikir macam-macam." Ucap Faiz setelah menutup dokumen yang tadi ia baca.

"Nggak ngantuk, lagian ini masih pagi."

"Yakin gak mau merem?" Faiz menatap jenaka Aurora yang kini mengerutkan keningnya.

"Yakin, emang kenapa sih?"

Faiz hanya menunjuk jendela kabin pesawat tanpa mengatakan apapun yang membuat Aurora langsung menegang di tempatnya.

"Ppfffttt...." Faiz menahan tawanya yang benar-benar hendak pecah melihat bagaimana tegangnya wajah gadis di sampingnya itu.

"Masih aja takut kalau sampai di atas laut, padahal kan bagus bisa lihat birunya lautan Indonesia." Ledek Faiz bersemangat

Aurora tak memperdulikan ucapan Faiz , iya sedang fokus berdoa, mencoba menenangkan dirinya dan berharap agar segera mendarat dengan selamat, entah apa yang membuat gadis itu selalu merasa khawatir, takut dan was-was setiap pesawat yang ia tumpangi melewati lautan.

"Nih, dibaca!" Faiz memberikan buku tipis berisi doa-doa yang di sediakan oleh maskapai penerbangan pada setiap seat. "Di hafalin kalau perlu, jadi pas naik pesawat lagi gak panik," lanjut Faiz .

Aurora hanya melirik tajam Faiz yang semakin bersemangat meledeknya. Oh, dimanakah bos baik hati yang bersikap manis selama di rumahnya itu? Kini Faiz kembali menyebalkan seperti biasanya yang tentu membuat Aurora kesal.

***

"Aaahhh.... Akhirnya sampai Jakarta lagi!" Aurora keluar dari mobil Faiz dengan senyum lebar saat tiba di depan kost-kostan nya, tentu saja Faiz tidak akan membiarkan Aurora pulang sendiri begitu saja meski Aurora juga tak peduli Faiz akan mengantarnya atau tidak.

"Pak, besok saya berangkat siang gak papa kan?" Aurora memberikan senyum khasnya pada Faiz yang nyatanya tak membuat lelaki itu berbaik hati.

"Tidak! Terlambat satu jam potong gaji satu Minggu. Besok tidak masuk kerja saya potong setengah bulan gaji kamu. Paham?!"

My Boss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang