My Boss! 20

25.5K 1.9K 158
                                    

Putar mulmed di atas ya, :-( lagi suka sama lagu itu btw.

Malam ini aku kasih double up. 💗

*Rewrite the Stars*

🎶🎶

Kali ini Faiz datang ke kantor lebih siang dari biasanya, ekspresi datar dan langkah lebarnya membuat para karyawan enggan hanya untuk menyapa, sebagian dari mereka memilih untuk diam dan menundukkan kepala, sementara yang lain memilih untuk tak berusaha menarik perhatian Faiz. Bisa dipastikan bahwa mood bos besar mereka tengah buruk.

"Pagi pak Faiz."

"Keruangan saya sekarang!"

Aurora yang baru saja menyapanya dan mendapatkan respon tak seperti biasanya hanya mengangguk dan sedikit takut, pasalnya kini Faiz benar-benar terlihat kacau.

"Duduk!"

Aurora duduk di sofa dan memperhatikan Faiz yang baru saja melemparkan tasnya di atas meja, lelaki itu kini sudah berjalan mendekati Aurora dan duduk di samping gadis itu.

"Pak Faiz baik-baik aja?" Tanya Aurora lirih.

Faiz menghela nafas, mengusap wajahnya kasar lalu tanpa Aurora duga lelaki itu langsung memeluknya erat, begitu tiba-tiba hingga membuat Aurora tak sempat mengelak. Faiz hanya diam, begitupun Aurora yang masih cukup terkejut dengan tindakan Faiz.

"Mas Faiz ada apa?"

"Ara, aku..." Faiz menjeda kalimatnya dan melepaskan pelukannya pada Aurora "Maaf, aku kelepasan."

Aurora hanya diam, menatap Faiz dengan mata bulatnya penuh tanya, ini bukan seperti Faiz yang ia kenal, wajah frustasi dan tatapan sedih itu melukai hati Aurora, entah apa yang terjadi pada Faiz saat ini. Tanpa sadar, tangan Aurora bergerak mengelus bahu Faiz lalu memberikan senyuman terbaiknya.

"It's okay, mau Ara ambilkan minum?"

Faiz menggeleng, ia menatap lekat Aurora. "Ara, menikahlah denganku."

"A-apa?" Aurora hanya bisa mematung dan menatap Faiz tak percaya, gadis itu perlahan bergeser hingga memperlebar jarak diantara mereka.

Ini bukan lelucon, dan ini juga bukan hal remeh. Sebuah permintaan untuk menikah merupakan hal paling serius yang pasti akan Aurora pikirkan baik-baik, tidak hanya karena 'rasa asing' yang memang sudah muncul akhir-akhir ini, tapi Aurora juga butuh kepastian lain dari dirinya sendiri. Ajakan Faiz yang terdengar mendadak dan di saat Faiz terlihat kacau berhasil menimbulkan spekulasi tersendiri bagi Aurora.

"Kenapa?" Kalimat lirih itu Aurora tanyakan pada Faiz yang masih setia menatapnya.

Belum sempat Faiz menjawabnya, suara ketukan pintu menginterupsi keduanya. Aurora langsung beranjak dari duduknya, dan berjalan menuju pintu, sementara Faiz masih setia duduk di tempatnya.

"Kamu siapa?" Pertanyaan tanpa nada ramah yang Aurora dapat dari seseorang di depannya hanya di tanggapi senyum oleh Aurora

"Saya sekretaris pak Faiz, apa ibu ingin bertemu beliau? Kebetulan beliau baru datang, silahkan masuk." Aurora bergeser dan memberikan jalan agar seseorang itu bisa masuk.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Aurora segera menutup pintu dan meninggalkan ruangan Faiz.

"Jadi dia yang membuat kamu menentang mama?"

Faiz tak menjawab bahkan tak bergeser sedikitpun dari posisinya, lelaki itu memilih duduk diam dan membiarkan ibunya duduk di sofa yang ada di seberangnya.

My Boss!Where stories live. Discover now