Arman's Anger

11.2K 678 8
                                    

Luzuar Group, 07.43 am,

Natasha berdiri dengan pakaian rapi di depan pintu utama gedung besar itu. Kaki Natasha melangkah masuk ke dalam. Seperti biasa, Natasha akan menyapa resepsionis.

"Selamat pagi, bu," sapa Natasha dengan senyuman di bibirnya meski dia terpaksa.

"Kamu lagi! Nggak bosen-bosennya ya kamu kesini terus!"

"Saya bukan mau melamar pekerjaan kok bu,"

"Saya tidak peduli! Sana keluar! Atau saya panggil satpam!"

Natasha tetap berdiri di tempatnya. Seperti ucapan resepsionis itu, dia memanggil satpam untuk mengusir Natasha. Karena Natasha berkeras diri, akhirnya, Natasha digeret paksa oleh kedua satpam itu untuk keluar.

"Pak, jangan kasar-kasar dong!"

"Ibu yang meminta untuk dikasari,"

Natasha meringis kecil. Lengannya sakit akubat cengkraman kedua satpam itu. Saat kaki mereka melewati pintu utama kantor, saat itu mobil sedan hitam mengkilap berhenti di depan mereka. Sosok yang keluar dari dalam mobil membuat Natasha tersenyum kecil.

"Ayo jalan! Jangan berdiam saja disini!"

Kedua satpam itu kembali menyeret Natasha. Mereka menggeret Natasha ke pinggir dan memaksa Natasha untuk pergi dari gedung itu.

"Siapa yang menyuruh kalian menyeretnya seperti itu?" Suara itu membuat satpam itu berhenti.

"Selamat pagi, pak," sapa kedua satpam itu.

"Bian,"

"Ya tuan,"

"Apa mereka berdua lulus dari tes kesehatan kita saat mereka masuk?"

"Iya tuan. Mereka lulus semua tes termasuk tes kesehatan,"

"Lantas, orang kesehatan kita, kah yang bermasalah?"

Bian langsung menunduk diam.

"Bagaimana orang tuli seperti mereka diterima bekerja disini?"

Kedua satpam itu langsung menunduk. Arman menatap kedua orang itu dengan tatapan tajamnya. Meminta jawaban atas pertanyaannya tadi.

"Pak, resepsionis bapak mengusir saya dengan menyuruh mereka," ujar Natasha seolah paham maksud tatapan Arman yang semakin menajam setiap detiknya akibat pertanyaannya tidak terjawab.

"Resepsionis? Dia atau saya yang menjadi atasan kalian?"

Dengan segera satpam itu melepaskan cekalan mereka di lengan Natasha. Natasha melihat Arman menatapnya dan mengarahkan bola matanya ke sisi kanannya. Natasha langsung beranjak dari sana dan segera menghampiri Arman. Jujur saja, Arman senang dengan tindakan Natasha. Dia senang karena Natasha bisa mengerti maksudnya tanpa dia berbicara banyak.

"Mereka melukaimu?" Tanya Arman.

Natasha mengerutkan keningnya terkejut dengan pertanyaan Arman yang meski terdengan dingin dan datar tetap menyelipkan sedikit nada khawatir disana. Natasha menggeleng kecil.

Arman berjalan masuk diikuti Natasha di sebelahnya. Resepsionis di lobi terkejut melihat Natasha yang berjalan di belakang Arman. Lobi yang saat itu mulai ramai akibat jam kerja yang sudah hampir dimulai pun langsung terdiam dan terkejut saat melihat Arman masuk dengan Natasha di belakangnya.

"E-eh-eh tunggu! Kamu tidak boleh masuk seenaknya!" Ujar Resepsionis menarik pergelangan tangan kanan Natasha.

Tidak mendengar langkah kaki Natasha di belakangnya membuat kaki Arman berhenti melangkah. Arman berbalik dan melihat Natasha ditahan oleh resepsionisnya.

[DS#2] Between Me, You and WorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang