I'm The Only One

11.4K 681 18
                                    

"Pagi," sapaan lembut yang sederhana itu lebih dari cukup untuk membuat seorang Arman tersenyum.

Arman menggeser posisinya agar Natasha bisa lebih nyaman di sebelahnya. Bian mengemudikan mobil tuannya dengan perlahan. Arman sendiri sedang berbincang kecil pada Natasha.

"Jadi, nanti siang makan denganku, ya?" Tanya Arman.

"Hn. Nanti siang jadwalmu juga kosong kok,"

Arman tersenyum. Dia berusaha melepaskan keformalannya dalam cara bicaranya pada Natasha. Dia mendekat dan mengecup kening Natasha dengan singkat.

"Harusnya aku mengatakan sampai jumpa nanti siang. Tapi, kita satu kantor," ujar Arman saat mobilnya berhenti di depan lobi kantornya.

Natasha terkekeh. Dia merapikan dasi Arman yang sedikit miring. Dia mencium pipi Arman dan tersenyum setelahnya.

"Selamat bekerja," ujar Natasha sebelum dia turun dari mobil itu.

Arman terkekeh dia turun. Menyusul gadisnya dan berjalan di sisi gadisnya. Bahkan Arman meraih tangan Natasha untuk digenggamnya. Dia merasakan Natasha menarik tangannya namun, genggaman tangan itu dia pererat hingga Natasha memilih menyerah.

Arman tersenyum penuh kemenangan. Dia berjalan memasuki lift. Mengabaikan tatapan beberapa karyawannya. Arman masih menggoda wajah merona Natasha saat mereka ada di dalam lift. Dan ketika pintu lift terbuka, saat itu mata Arman sedikit melebar.

"Oma," panggil Arman pada sosok wanita di depannya.

Arman dan Natasha keluar dari lift. Sebelah tangan Arman memeluk wanita itu dengan sayang.

"Oma kapan sampai? Ini bahkan belum jam kerja,"

Kening Arman sedikit berkerut saat neneknya tidak menjawab satu pun pertanyaannya. Arman melihat tatapan mata neneknya terarah pada tangannya yang sedang menggenggam tangan Natasha.

"Oma, ayo ke ruanganku!" Ajak Arman.

Mereka jalan bertiga menuju ke ruangan Arman. Arman enggan melepaskan tangan Natasha jika Natasha tidak mencubit lengan Arman.

"Aku mau buat minuman untuk kalian," bisik Natasha hingga Arman dengan tidak rela melepas genggamannya.

"Arman,"

"Ya oma?"

"Siapa perempuan tadi?"

"Asha?"

"Oma tidak tanya namanya,"

Arman bisa mendengar nada tidak suka dari ucapan neneknya. Akan tetapi, sebisa mungkin Arman mengenyahkan pemikirannya itu.

"Dia Natasha. Sekretaris Arman. Kekasih Arman juga,"

"Kekasih? Kamu sudah selidiki keluarganya?"

Arman mulai merasa kalau neneknya tidak suka pada Natasha.

"Maksud oma?"

"Kamu sudah memeriksa latar belakang keluarganya? Apa dia berasal dari keluarga baik-baik? Apa pekerjaan orangtuanya?"

Fixed! Neneknya tidak suka pada Natasha dan Arman tidak akan diam saja dengan hal itu.

"Oma kesini hanya untuk menanyakan itu? Kalau iya, Arman hanya bisa meminta oma untuk tidak khawatir,"

"Arman,"

Arman menoleh hanya untuk menatap tajam neneknya. Dia tidak suka ketika keputusannya dipertanyakan. Saat itu, Natasha muncul dengan segelas teh dan secangkir kopi. Natasha meletakan kopi itu di meja juga teh yang dibawanya.

[DS#2] Between Me, You and WorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang