Girl's Quarrel

10.5K 587 15
                                    

Arman sedang duduk manis di mobilnya saat Natasha berlari keluar dari gedung apartment dan langsung masuk ke dalam mobilnya. Arman langsung menyimpan ponselnya saat Natasha sudah masuk.

"Ada apa?" Tanya Arman.

"Kamu sudah lihat berita di tv?"

Arman mengerutkan keningnya.

"Belum. Ada berita apa? Saham keluarga ayahku turun atau sesuatu yang lain?"

"Ish! Bukan itu Gio!"

Arman terkekeh saat tangan Natasha menampar bahunya dengan agak kencang.

"Lalu apa?" Tanya Arman.

"Itu... kamu ingat pria yang kemarin malam?"

"Yang mana?"

Natasha memainkan jarinya dan mengigit ujung bibir bawahnya. Arman tahu gadisnya sedang gugup. Arman mengusap pipi gadisnya dengan lembut.

"Siapa?"

"Itu... pria yang kemarin duduk di sebelah kita,"

"Oh... pria itu. Kenapa?"

"Tertangkap polisi kemarin malam,"

"Oh ya?"

Natasha mengangguk. "Dia tertangkap di sebuah hotel. Bersama perempuan yang kemarin. Perempuannya baru kelas satu SMA,"

Arman hanya mengangguk kecil. Dia menepuk puncak kepala Natasha dan mengusapnya perlahan.

"Sudah. Jangan pikirkan orang seperti dia! Tidak penting. Yang penting sekarang, mana sarapanku?"

Natasha tercengang sejenak sebelum terkekeh. Dia mengeluarkan kotak makan dari tas kecil di tangannya.

"Ini, chicken mango sandwich,"

"Suapi, tolong,"

Natasha mengangguk. Dia mengambil sandwich itu dan menyuapkannya pada Arman. Arman menerima suapan itu dengan senang hati. Sementara Bian hanya tersenyum kecil kala melihat tuannya semakin berubah saat berada di dekat Natasha.

"So, nanti siang jadi temani aku?"

"Jadi. Kan kita sudah janjian,"

Natasha mengangguk. Dia memang akan mengikuti ujian semester dan setelahnya libur semester. Lalu, saat masuk nanti dia akan berada di semester tujuh.

"Alesha jadi masuk kampus aku?"

"Jadi sepertinya. Dia tidak bilang apapun lagi,"

Natasha mengangguk. Dia mengambil tisu basah dan mengelap tangannya. Lalu setelahnya dia menyandarkan punggungnya. Perjalanan menuju ke kantor Arman masih memakan waktu yang cukup lama. Terlebih keadaan agak macet saat ini. Kemungkinan mereka akan terlambat sampai di kantor.

Melihat jalanan yang padat, lama kelamaan membuat Natasha mengantuk. Perlahan tapi pasti mata cantik itu terpejam. Natasha jatuh ke alam mimpi. Arman yang menyadari itu langsung menarik pelan kepala Natasha agar bersandar padanya. Bibir Arman menyeringai kecil.

"Bian,"

"Ya, pak?"

"Siapa polisi yang menangkap mereka kemarin?"

"Kapolsek sekitar, pak,"

"Pukul berapa?"

"Dua pagi,"

"Tuntutan?"

"Undang-undang perlindungan anak,"

"Pastikan dia tidak akan keluar dalam waktu dekat, Bi,"

[DS#2] Between Me, You and WorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang