•Sembilan•

51.1K 2.2K 53
                                    

Malam ini Dion, Reyhan, Farel dan Revan sedang nongkrong di warung kopi mbok Wati. Entah sejak kapan mereka jadi suka ngopi disini.

"Adek gue lo apain sampek senyum-senyum sendiri?" tanya Reyhan.

Reyhan hanya senyum sok manis. Eeh emang manis tauu.

"Jangan-jangan Cika lo pelet" tebak Revan.

"Mau gue tonyor kepala lo" ucap Dion.

"Yakan mungkin aja bener" ucap Revan.

"Gue gak doyan sama cara murahan kek gitu" ucap Dion.

"Lah, ini tuh cara mahal kalo lo gak percaya lo dateng aja ke dukun pasti lo disuruh bayar mahal" celetuk Farel.

"Serah lo pada!" kesal Dion.

Tiba-tiba ada beberapa motor yang tak begitu asing datang lalu menghampiri mereka. Dugaan Dion benar, tak salah lagi, yang datang adalah Gibran dkk.

"Mau apa lo?" tanya Dion.

"Gue liat, lo udah baikan sama si Cika?" tanya Gibran.

"Bukan urusan lo!" tegas Dion.

"Jelas itu urusan gue" ucap Gibran.

"Bilang mau lo apa?" tanya Dion.

"Amel masih suka sama lo" ucap Gibran.

"Gue gak suka Amel" ucap Dion.

"Gue tau, jadi gue minta lo bikin Amel ngejauhin lo" suruh Gibran.

"Caranya?" tanya Dion.

"Hamilin Cika" jawab Gibran dengan santai nya.

Dion kaget dengan jawaban dari Gibran. Tak hanya Dion saja, Reyhan, Farel dan Revan pun juga kaget.

"Gila lo ya" maki Dion.

"Gue tunggu kabar kehamilan Cika seminggu lagi, kalo lo gue denger kabar itu, berarti Cika buat gue" ucap Gibran sangat santai.

"Gue gak akan kasihin Cika sama cowok kayak lo" ucap Dion sambil menarik krah baju Gibran.

"Semua ada ditangan lo" ucap Gibran dengan senyum devilnya lalu menonjok wajah Dion dengan cepat sampai Dion jatuh ke tanah.

"Bangsat!" umpat Reyhan.

"Udah jangan" cegah Dion ketika Reyhan ingin membalas.

Farel dan Revan membantu Dion berdiri lalu kembali duduk.

"Gila tuh orang ya" maki Reyhan.

"Sekarang harus gimana?" tanya Dion benar-benar bingung. Pasalnya Gibran tidak pernah main-main jika ingin sesuatu.

"Mending lo balik duluan, obatin luka lo" suruh Reyhan.

"Iya, obatin tuh muka, kasihan sama wajah ganteng lo, entar fans lo pindah ke gue lagi" ucap Revan bercanda.

Dion memutar bola matanya malas.

"Terus in-" ucap Dion terpotong.

"Kita bahas ini besok, sekarang lo mending pulang" suruh Reyhan.

Dion mengangguk lalu mengambil kunci mobilnya karena ia belum pulang setelah mengantarkan Cika pulang tadi.

••••

Siang ini Cika akan datang ke kantor tempat Dion bekerja atau lebih tepatnya kantor milik Dion. Cika sudah meminta Bi Inah untuk memaksakan makanan yang akan ia bawa untuk makan siang Dion.

Cika sudah siap, ia berjalan menuju garasi karena hari ini ia ingin membawa mobil sendiri.

Sekitar 15 menit, Cika sudah sampai di kantor milik Dion karena tadi jalanan tak begitu macet. Cika berjalan kearah resepsionis untuk bertanya dimana ruangan Dion.

My Sweet Dion✓ [PROSES REVISI]Where stories live. Discover now