•Epilog•

54.7K 1.2K 37
                                    

Halo semuanya..
Akhirnya aku bisa nyelesaiin epilog ini hehe.

Oke langsung aja

Happy reading;)

•••••

Sudah hampir 18 tahun Dion dan Cika menjalani hubungan layaknya suami istri diluaran sana. Tak banyak yang berubah, mereka masih sering berdebat meskipun dalam hal kecil. Dion yang selalu mengalah, dan Cika yang selalu ingin menang, begitulah mereka.

Besok adalah hari ulang tahun Bella yang ke 12 tahun. Dion dan Cika sudah membicarakan hal ini jauh-jauh hari, mereka akan merayakan ulang tahun Bella, namun hanya sederhana, mereka hanya mengundang kerabat dan teman-teman dekat Dion dan Cika.

Saat ini Cika tengah membuat kue yang dibantu oleh bibi. Bella juga ada, namun ia tak membantu, ia malah membikin rusuh.

"Kamu duduk situ aja" suruh Cika.

"Tapi Bella pengen bantu, bundaaa" jawab Bella.

"Kamu nggak bisa, liat tuh tepungnya malah tumpah-tumpah" ucap Cika.

Bella malah memanyunkan bibirnya.

"Kenapa tuh bibir manyun-manyun?" Tanya Dika sambil mengambil air minum di kulkas.

Dika membawa segelas air dan duduk disamping Bella.

"Kenapa?" Tanya Dika.

Bella menggelengkan kepalanya.

Dika menatap Bunda nya.

"Mau bantuin, tapi bunda larang, tuh" jawab Cika sambil menunjuk meja yang kotor karena tepung.

Dika menoleh pada adiknya "kamu tuh belum pantes disini, kamu tuh pantasnya main, besok kalau kamu udah gede baru belajar masak sama bunda" ucap Dika.

Bella menatap Dika sambil perlahan tersenyum.

"Kamu minta kado apa dari Abang?" Tanya Dika.

"Apa aja, kan Abang tau apa yang Bella sukai" jawab Bella.

Dika tersenyum lalu mengacak-acak rambut Bella.

"Aaaa abaaaaang, berantakan rambut Bella" ucap Bella kesal.

Dika terkekeh "main sama Abang yuk dihalaman belakang" ajak Dika.

Bella mengangguk senang lalu berjalan mengikuti Dika.

Cika tersenyum, bahagianya sederhana, melihat putra putri nya tertawa senang, ia sudah bahagia.

"Liatin apa sih?" Tanya Dion.

Cika menoleh dan tersenyum "itu, Dika sama Bella" jawab Cika

Dion menoleh ke halaman belakang dimana Dika yang sedang menemani Bella bermain. Dion pun ikut tersenyum.

"Mama mau kesini, katanya mau bantuin kamu bikin kue" ucap Dion.

Cika menangguk dan tersenyum.

"Besok kamu bener libur kerja sehari dulu kan?" Tanya Cika.

"Iyalah, masak anaknya ulang tahun malah kerja" jawab Dion.

Cika tersenyum.

"Farel, Reyhan sama Revan katanya juga mau libur" ucap Dion.

"Oh ya?" Tanya Cika.

Dion mengangguk.

"Bagus lah, biar tambah rame" ucap Cika.

Dion tersenyum.

•••••

Hari ini rumah Dion ramai, karena hari ini tepat dimana umur Bella menginjak 12 tahun.Orang tua Dion dan Cika, serta teman-teman nya sudah datang.

Inez pun juga datang, yang jelas Dika lah yang meminta. Setelah hari dimana mereka resmi berpacaran, Dika sering mengajak Inez kerumahnya. Karena itulah Inez terlihat akrab dengan Cika serta Bella.

Lagu selamat ulang tahun telah dinyanyikan serta tiup lilin telah dilakukan. Saat ini adalah pemotongan kue. Bella memotong kue dan dibantu oleh Cika.

Potongan pertama ia berikan pada Ayah dan Bunda nya, Bella menyuapi keduanya. Potongan kedua ia berikan untuk Abang nya, tak lupa juga menyuapinya.

Suara tepuk tangan memenuhi halaman belakang rumah Dion. Beberapa lainnya memberi ucapan kepada bella, Bella tersenyum bahagia.

"Happy Birthday Adek cantik" ucap Dika sambil memberikan kado untuk Bella.

"Waaah, makasih Abang" jawab Bella tersenyum.

"Happy Birthday Bella, semoga lebih baik kedepannya" ucap Inez seraya memberikan kado.

"Makasih kak Inez" jawab Bella bahagia.

"Hadiah spesial dari Ayah" ucap Dion sambil memberikan kado tersebut.

"Waaah makasih yah" jawab Bella.

Dion tersenyum.

"Bunda?" Tanya Bella.

Cika tersenyum lalu memberikan sebuah kado untuk Bella.

"Happy Birthday sayang" ucap Cika.

"Makasih bunda" jawab Bella.

Cika mengangguk dan tersenyum.

Setelah acara pemotongan kue selesai, Cika mempersilahkan semuanya untuk menikmati hidangan yang telah disediakan.

Dion dan Cika duduk di bangku dekat kolam renang sambil melihat sekelilingnya, ramai.

Di kursi dekat tempat pemotongan kue, terlihat orang tua Dion dan Cika yang tengah ngobrol.

Teman-teman Dion dan Cika juga tengah ngobrol sambil menikmati makanan.

Anak-anak pun juga sedang asik bermain.

Cika menatap Dika dan Inez yang tengah duduk di gazebo yang tak jauh dari mereka. Cika sudah banyak mengenal Inez, dan Cika menyukai gadis itu.

"Liat tuh, anak sulung kita udah gede. Udah berani ajak pacarnya kerumah juga" ucap Dion.

Cika terkekeh "iya, nggak terasa ya" jawab Cika.

Dion mengangguk tersenyum.

"Kita kesana yuk" ajak Cika menunjuk ke teman-temannya.

Dion mengikuti Cika untuk menghampiri teman-temannya dan ikut bergabung.

Cika tersenyum, kebahagiaannya telah lengkap sudah. Melihat orang-orang yang ia sayangi dapat berkumpul bersama dan tertawa bahagia.

Ia menatap laki-laki yang ada disampingnya. Dion Orlando Arsenio, laki-laki kedua yang sayangi setelah Papa nya. Banyak rintangan yang ia lewati bersama Dion, dan itu biarlah menjadi pelajaran. Dan saat ini, ia bersyukur karena sampai detik ini ia masih diberi kesempatan untuk berkumpul dengan orang-orang yang ia sayangi.

-TAMAT-

Terima kasih semuanya yang udah setia baca cerita aku sampai saat ini.

Sampai jumpa di cerita Dika dan Inez.

•Jangan lupa tinggalkan jejak;)

My Sweet Dion✓ [PROSES REVISI]Where stories live. Discover now