•Tigapuluh tiga•

32.9K 1.1K 3
                                    

Hari ini Farel sudah berada di Jogja. Ia sedang naik taxi untuk mencari rumah Cika.

"Pak berhenti" suruh Farel lalu memberikan uang pada supir taxi.

Farel melihat kertas berisi alamat rumah dan rumah yang ada didepanya secara bergantian. Farel pun berjalan menuju rumah tersebut.

'Tok tok tok' Farel mengetuk pintu rumah tersebut.

Pintu rumah pun terbuka.

"Hay" sapa Farel melihat wanita didepanya sambil tersenyum. Dia adalah Keysa.

"Kirain nyasar" ucap Keysa.

"Hampir" jawab Farel.

"Yaudah masuk yuk" ajak Keysa.

Farel pun mengikuti Keysa sampai diruang tengah.

"Cika mana?" tanya Farel.

"Aku panggilin dulu, kamu duduk aja" jawab Keysa.

Farel mengangguk lalu duduk di sofa. Farel melihat anak kecil sedang bermain mobil-mobilan yang duduk disampingnya. Anak kecil itu menoleh sekilas pada Farel. Farel tersenyum pada anak kecil itu, ia yakin bahwa anak ini adalah anak dari Dion dan Cika karena wajahnya sangat mirip dengan Dion.

Cika pun datang bersama Keysa dan Novi.

"Dateng juga lo" ucap Cika lalu bersalaman dengan Farel.

"Ya iyalah" jawab Farel membalas salaman dari Cika.

"Mau minum apa?" tanya Cika.

"Aduh nggak usah repot-repot Cik, gue mah orangnya nggak jaim dan nggak nyusahin kok, nanti gue kalo mau langsung ambil sendiri" jawab Farel.

"Tiga tahun nggak ketemu lo nggak berubah ya" ucap Cika terkekeh.

"Berubahlah Cik" jawab Farel.

"Berubah apa?" tanya Cika.

"Makin ganteng" jawab Farel dengan pede nya.

"Pede nya kumat" ucap Keysa.

Semua tertawa.

"Ini anak lo?" tanya Farel.

"Iya, Dika kenalin ini Om Farel temenya Bunda" ucap Cika.

Dika menoleh kearah Farel dan Farel berjongkok menghadap Dika.

"Hay Dion junior" sapa Farel.

"Om kenal sama Ayah?" tanya Dika semangat.

"Kenal dong, Om kan temanya Ayah kamu" jawab Farel.

"Telus Ayah diman Om? Kenapa nggak ikut Om kesini?" tanya Dika.

Farel bingung harus jawab apa. Ia menoleh ke Cika dan melihat bibir Cika seolah berbicara bahwa Dion sedang bekerja.

"Dimana Ayah Om?" tanya Dika lagi.

"Ayah kamu lagi kerja, jadi nggak bisa ikut kesini" jawab Farel.

Wajah Dika seketika berubah menjadi murung.

"Jangan murung dong, mau main sama Om?" tanya Farel.

Seketika Dika mengangguk semangat.

"Mau main apa?" tanya Farel.

"Mobil-mobilan" jawab Dika.

"Mau main dimana?" tanya Farel.

"Dihalaman belakang aja Om" jawab Dika.

Farel pun mengangguk lalu mengikuti Dika menuju halaman belakang.

My Sweet Dion✓ [PROSES REVISI]Where stories live. Discover now