•Tigapuluh delapan•

37.6K 1.2K 8
                                    

Cika saat ini sudah berada dirumah sakit. Cika sedang berjalan dikoridor rumah sakit untuk menuju ruang rawat inap Reyhan. Cika memasuki ruangan Reyhan dan melihat teman-teman Reyhan sudah ada disitu.

"Kata dokter lo udah boleh pulang hari ini" ucap Cika.

"Alhamdulillah, akhirnya gue keluar juga dari tempat ini" jawab Reyhan.

"Iya, gue juga udah ngurus semua administrasi nya" ucap Cika.

"Terima kasih adek sayang" jawab Reyhan dengan wajah sok imut nya.

"Dih" jawab Cika malas.

Reyhan malah tertawa.

"Eh, Dika kemana?" tanya Cika karena tak melihat keberadaan Dika.

Reyhan bingung harus menjawab apa.

"Dika kemana?" tanya Cika lagi.

"Em.. Dika.." jawab Reyhan bingung sambil menatap kedua sohibnya untuk meminta bantuan. Sebenarnya Reyhan bisa saja langsung mengatakan bahwa Dia sedang bersama Dion, namun ia sedikit ragu mengatakan pada Cika.

"Dika lagi ke-" ucap Farel terpotong.

"Bundaaa" panggil Dia dari arah pintu lalu berlari menghampiri Cika.

"Kamu dari mana?" tanya Cika dengan berjongkok mensejajari Dika.

"Dika habis makan" jawab Dika.

"Makan?" tanya Cika.

"Iya bunda, sama Ayah" jawab Dika.

"Ayah?" tanya Cika sedikit kaget.

Dia mengangguk semangat.

"Cik" panggil seorang laki-laki.

Cika mendongakkan kepalanya lalu berdiri menatap laki-laki yang kini juga sedang menatap dirinya. Laki-laki itu adalah Dion, yang notabennya adalah suaminya.

Cika sedikit tak percaya ketika ia melihat sosok yang ia rindukan beberapa tahun ini tengah berdiri didepannya.

"Bunda, bunda kenapa diam?" tanya Dika.

Cika menoleh kearah Dika.

"Bunda nggak seneng ya ada Ayah disini?" tanya Dika.

Cika tersenyum hangat pada putranya "Bunda seneng" ucap Cika selanjutnya dengan senyum yang belum menghilang.

"Kan Ayah, bunda tuh seneng ada Ayah disini" ucap Dika.

Cika tersenyum. Jujur, ia belum pernah melihat putra nya sebahagia ini.

"Gue keluar bentar, bang titip Dika bentar" ucap Cika lalu berjalan keluar dari ruangan.

Dion yang melihat Cika mulai keluar pun langsung mengikuti Cika.

"Cik" panggil Dion sambil memegang tangan Cika.

Cika berhenti lalu menoleh menatap Dion.

"Maafin aku" ucap Dion.

Cika masih terdiam.

"Aku ingin perbaiki semuanya dan kita bisa menata ulang semuanya" ucap Dion.

"Kirain udah lupa" jawab Cika.

"Aku nggak pernah lupa sama kamu, dan sekarang ada Dika, kamu ninggalin aku waktu Dika belum lahir dan sekarang aku nggak akan ngelepasin kamu sama Dika lagi" ucap Dion.

"Kamu yang buat aku ninggalin kamu" jawab Cika.

"Iya aku tau aku yang salah, karena itu aku ingin perbaiki semuanya dan kita bisa menata ulang semuanya" ucap Dion.

My Sweet Dion✓ [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang