•Duapuluh enam•

33.7K 1.1K 68
                                    

Tiga bulan kemudian

Hari demi hari Dion dan Cika melewati hidup bak pasangan suami istri seperti diluar sana. Kandungan Cika sudah mulai terlihat karena sudah berusia kurang lebih empat bulan.

Seperti biasanya, pagi ini Dion dan Cika sedang sarapan bersama.

"Jadi kerumah Mama?" tanya Dion.

"Jadi lah, udah lama juga nggak kesana" jawab Cika.

"Aku anter ya" ucap Dion.

Cika mengangguk.

Setelah selesai makan, Dion mengantarkan Cika kerumah Mama Cika. Sekitar 15 menit an mereka sudah sampai. Mobil Dion berhenti didepan gerbang rumah Mama Cika.

"Aku anter sampai sini ya" ucap Dion.

Cika mengangguk dan tersenyum.

"Nanti aku jemput" ucap Dion.

"Iya" jawab Cika.

"Yaudah, aku berangkat ya" ucap Dion.

Cika mengangguk dan tersenyum lalu mencium punggung tangan Dion.

Dion tersenyum lalu masuk kedalam mobilnya.

Setelah mobil Dion melaju, Cika masuk kedalam.

"Assalamualaikum" sapa Cika sambil membuka pintu.

Cika menengok sekeliling rumahnya. Rumahnya sepi.

"Kok sepi sih" ucap Cika.

Cika berjalan menuju arah dapur.

"Ma" panggil Cika ketika melihat Mama nya.

Sarah yang merasa namanya terpanggil pun menoleh.

"Eh, kamu ngagetin Mama aja" ucap Sarah, Mama Cika.

"Kirain nggak ada orang, aku panggil nggak ada yang nyahut" ucap Cika.

"Hehe, Mama terlalu fokus bikin kue jadi nggak denger" jawab Sarah.

"Kok sendirian, bibi mana?" tanya Cika.

"Bibi lagi pulang kampung, jadi Mama sendirian deh" jawab Sarah.

"Cika bantu ya" tawar Cika.

"Sini" suruh Sarah.

Cika pun membantu sarah membuat kue sambil sesekali ngobrol.

Hari semakin malam dan Cika masih dirumah Mama nya untuk menunggu Dion yang katanya akan menjemputnya. Jam sudah menunjukan pukul sembilan dan Dion belum juga datang. Akhirnya Cika memutuskan untuk pulang.

"Ma, Cika pulang ya" pamit Cika.

"Dion udah sampai?" tanya Sarah.

"Belum, mungkin masih ada pekerjaan kantor yang belum selesai" jawab Cika.

"Terus kamu pulang sama siapa?" tanya Sarah.

"Naik taxi Ma" jawab Cika.

"Nggak suruh abang kamu anterin aja" tawar Sarah.

"Nggak usah Ma, Bang Rey pasti juga capek seharian kerja, Cika pulang sendiri aja lagian taxi nya kayaknya udah nunggu didepan" tolak Cika.

"Yaudah kamu hati-hati ya" ucap Sarah.

"Iya Ma" ucap Cika lalu mencium punggung tangan Cika.

Cika berjalan keluar rumah sambil mengirim pesan pada Dion.

Dion

Kamu langsung pulang aja
Aku pulang naik taxi

My Sweet Dion✓ [PROSES REVISI]Where stories live. Discover now