•Empat belas•

44K 1.7K 21
                                    

Malam ini Cika sedang nonton tv sambil makan snack kesukaanya.

"Dek" panggil Reyhan.

"Hm" jawab Cika.

"Ikut gue yuk" ajak Reyhan lalu duduk disamping Cika.

"Kemana?" tanya Cika.

"Apartemen Dion" jawab Reyhan.

"Tumben lo main ajak gue, biasanya gue yang minta gak lo kasih" ucap Cika.

"Mumpung gue mau, mau gak nih?" tanya Reyhan.

"Males sih sebenarnya, tapi berhubung ada Dion jadi okelah" jawab Cika.

"Yaudah sono ganti baju" suruh Reyhan.

Cika pun berjalan menuju kamarnya untuk ganti pakaian.

••••

Farel dan Revan sudah berada di Apartemen Dion lebih awal. Mereka sedang main ps dan menghabiskan snack milik Dion.

Tak lama kemudian Reyhan datang bersama dengan Cika.

"Wah, gue kira lo gak jadi kesini" ucap Farel.

"Ya jadi lah" jawab Reyhan.

"Eh, ada neng Cika, makin cantik aja" goda Revan.

Cika memutar bola matanya malas lalu duduk disofa samping Dion.

"Udah makan?" tanya Dion.

"Udah tadi" jawab Cika.

"Lo ikut main kagin nih Yon?" tanya Farel.

"Kagak" jawab Dion.

Reyhan dan Farel bermain ps, sedangkan Revan ia yang menyuapi snack pada Reyhan dan Farel.

"Mau minum apa?" tanya Dion.

"Apa aja mau" jawab Cika.

"Air kobokan?" tanya Dion.

"Boleh" jawab Cika.

"Bener?" tanya Dion lagi.

"Iya kalo mau bikin gue sakit perut" jawab Cika malas.

Dion tertawa kecil sambil mengacak-acak rambut Cika.

"Yaudah, gue ambilin minum dulu" ucap Dion.

Cika hanya mengangguk.

"Gue menang guee menang" seru Farel.

"Apaan, lagi beruntung aja lo" ucap Reyhan.

"Sirik aja lo" ucap Farel.

"Baru pertama kali menang udah bangga" ucap Reyhan.

"Justru ini sebuah kebanggan dari seorang Farel Afriqal Bismanata" ucap Farel dengan bangga nya.

"Banyak omong lo berdua, nih makan" ucap Revan lalu memasukan snack kedalam mulut Reyhan dan Farel dengan paksa.

"Kamu nyuapinya kok kasar sih yang?" tanya Farel dramatis.

"Abisnya kamu banyak omong sih yang" jawab Revan.

"Tapi kan gak harus gitu" ucap Farel.

"Yaudah, bebeb Revan minta maaf ya" ucap Revan tak kalah dramatis.

"Kok punya gue temen kayak lo berdua" ucap Reyhan geleng-geleng.

Cika terkekeh melihat tingkah abang dan teman-teman nya.

"Nih" ucap Dion sambil memberikan segelas sirup jeruk.

"Katanya air kobokan?" tanya Cika.

"Mau?" tanya Dion balik.

Cika geleng-geleng tanda tak mau.

"Abisin" suruh Dion.

Cika hanya menangguk lalu mulai meminum minumab itu.

Ya, minuman itu telah Dion campur dengan obat tidur. Ia tak bermaksud untuk meracuni Cika hanya saja tak ada cara lain. Sebenarnya Dion juga tak mau terjebak dalam situasi seperti ini, namun harus bagaimana lagi, jika ia tak cepat bertindak maka keselamatan Cika menjadi taruhanya dan tentu Dion tak ingin hal itu terjadi pada Cika.

Dion tak ikut bermain bersama ketiga sohib nya. Ia duduk disofa bersama Cika dan sesekali ngobrol.

Cika tiba-tiba merasa ngantuk dan ingin sekali tidur.

"Bang gue mau tidur bentar, entar kalo la mau balik bangunin gue" ucap Cika.

Reyhan hanya mengangguk lalu kembali melanjutkan permainanya.

Cika tidur disofa dengan bantalan paha milik Dion. Dion tersenyum melihat wajah Cika yang sedang tidur, terlihat sangat tenang.

Sekitar satu jam kemudian dan Cika masih belum bangun dari tidur nya.

"Balik yok" ajak Revan.

"Yok" jawab Reyhan.

"Wah, si Cika udah tidur aja" ucap Farel.

"Iyalah, kan mau bikin" timpal Revan. Paham kan apa yang dimanksud Revan? Kalo enggak pura-pura paham aja ya_-

"Udah sono pulang" usir Dion.

"Iya iya kita pulang, gak sabaran banget yang mau berduaan" goda Farel.

"Nggak usah nge bacot, sono pulang" usir Dion lagi.

"Iya iya" jawab Farel.

"Kita pulang duluan" pamit Revan lalu mengambil jaketnya.

"Gue pulang, nitip adek gue" ucap Reyhan.

"Pasti" jawab Dion.

"Kalo buat jangan main kasar" ucap Reyhan lagi.

"Kalo itu gak janji" jawab Dion sambil memeperlihatkan deretan gigi nya.

Reyhan menatap Dion tajam.

"Bercanda elah, udah sono pulang" ucap Dion.

"Selamat menikmati" ucap Revan sebelum keluar dari Apartemen nya.

Setelah teman-teman Dion pulang, Dion membawa Cika kekamarnya, kamar Dion. Karena di Apartemen Dion hanya ada satu kamar karena Dion memang ingin menempati Aparteme nya sendiri.

Cika terlihat sangat pulas dalam tidurnya. Dion jadi tak tega. Kenapa Cika harus terlibat dalam masalahnya? Pertanyaan itu selalu muncul di benaknya. Namun tak ada cara lain.

Dion mulai tidur disamping Cika. Ia menyelimuti dirinya dan Cika, dan.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
18+



•Jangan lupa vote and comment

My Sweet Dion✓ [PROSES REVISI]Where stories live. Discover now