My Sweet Dion✓ [PROSES REVISI]

•Empatpuluh sembilan•

Oke, sesuai permintaan dari beberapa kalian yang komen, di part ini akan kebanyakan bahas soal Dika dan cewek nya. Semoga kalian suka:)

Happy reading;)

•••••

Dika turun dari kamar nya untuk sarapan bersama keluarganya. Mata nya sedikit ngantuk, karena semalam ia tidur cukup larut karena nonton bola bersama Ayah nya, Dion.

"Nggak ngantuk yah?" Tanya Dika.

"Lumayan" jawab Dion.

Dika terkekeh sambil mengambil nasi.

Cika datang sambil membawa segelas kopi untuk Dion.

"Kok nggak semangat gitu?" Tanya Cika.

Dion dan Dika saling beradu pandang.

"Ah enggak Bun, Dika cuma nggak enak badan aja" jawab Dika.

"Nggak enak badan?" Tanya Cika.

Dika mengangguk.

"Kalo nggak enak badan, nggak usah sekolah dulu" ucap Cika.

"Ah nggak papa Bun, nanti disekolah juga udah enakan" jawab Dika sambil melahap makanan.

"Kamu juga nggak enak badan?" Tanya Cika.

"Ha? Oo enggak, ini cuma.. sedikit pusing" jawab Dion.

Cika mengerutkan keningnya.

"Udah lah, sarapan" ucap Dion mengalihkan pembicaraan.

Dika sudah selesai sarapan terlebih dahulu.

"Yah, Bun, Dika berangkat dulu ya" ucap Dika sambil mencium tangan Ayah dan Bunda nya.

Dion dan Cika mengangguk.

"Abang berangkat ya" ucap Dika.

Bella mengangguk dan tersenyum.

Dika pun keluar dan mengambil motornya yang sudah terparkir di depa rumah.

Dika hendak memakai helm nya, namun handphone nya berbunyi. Ia mengerutkan keningnya ketika tau siapa yang menelfon nya.

"Tumben nih orang telfon" ucap Dika sendiri lalu mengangkat telfon tersebut.

"Halo" sapa Dika.

"Nggak usah basa-basi, pasti lo ada maunya, apaan?" Tanya Dika.

"Nyusahin banget sih lo" ucap Dika.

"Iya" ucap Dika.

"Hmm" ucap Dika lalu mematikan telfon tersebut.

Dika memakai helm nya lalu meninggalkan area rumahnya.

Dika berhenti disebuah halte. Ia melihat kanan kiri, sangat sepi.

"Nyusahin banget sih" ucap Dika sendiri seraya mengeluarkan handphone dari saku nya.

Ia hendak menelfon seseorang, namun,