6

18.9K 4.7K 1.9K
                                    

"Wonjin, tunggu!"

Jungmo menarik tangan Wonjin untuk berhenti, dengan kesal dia membuat Wonjin berbalik menatapnya.

"Kenapa lo ada di laboratorium tadi?" Tanyanya to the point.

"Bukan urusan lo," jawab Wonjin datar lalu mengambil ancang-ancang untuk lari.

Namun dia kalah cepat, Jungmo lebih dulu menarik lengannya hingga membuatnya tak bisa kemana-mana.

"Lo ngapain ke laboratorium tadi? Jujur sama gue," tanya Jungmo lagi dengan serius, tak main-main.

Wonjin menghempaskan tangan Jungmo dengan kasar, kemudian menunjuknya dengan geram.

"Lo bisa gak sih gak usah ikut campur urusan orang lain? Lo begini sama aja bikin kematian gue semakin deket!"

Jungmo tersentak. Terkejut, tak mengerti, dan penasaran langsung menghampirinya. Maksud Wonjin apa?

"Lebih baik lo berhenti cari gue dan lupain semuanya," desis Wonjin penuh peringatan sebelum pergi dari sana.

Jungmo menatap punggung Wonjin yang semakin menjauh sebelum hilang dari pandangannya.

Kemudian dia memijat pelipisnya, kepalanya pusing memikirkan semuanya.

"Jungmo."

"Hng? Lo ngapain kesini?"

"Gue cuma lewat." Minkyu mengedikkan pundaknya.

Jungmo melayangkan tatapan anehnya. "Lo emang lewat atau ada maksud lain?"

"Gue emang ada maksud tertentu sih, tapi tunggu Donghyun dateng. Nah, itu orangnya."

Jungmo menoleh, dari ujung koridor terdapat Donghyun yang berjalan menghampiri mereka dengan senyum lebarnya.

"Halo Kak Jungmo, maaf ya kalo saya ganggu waktu Kak Jungmo," sapa Donghyun ramah.

"Ah iya, gak apa-apa," balas Jungmo kikuk.

"Gak usah kaku gitu kali," celetuk Minkyu sambil memukul punggung Jungmo.

Seketika tatapan tajam tertuju ke arahnya, membuatnya langsung bungkam karena takut Jungmo akan marah.

"Ekhem, saya mulai pembicaraannya, ya."

Minkyu mengangguk. "Donghyun, lo bisa gak pake bahasa yang santai dikit. Kalo gak mau sih gak apa-apa."

Donghyun tersenyum menunjukkan giginya. "Maaf ya kak, saya gak bisa. Orang tua saya ngajarin saya untuk jadi anak yang sopan."

"O-oh gitu." Minkyu mengusap tengkuk lehernya kikuk.

"Kita mulai, ya. Jadi, saya mau ajak Kak Jungmo, Kak Minkyu, sama kakak yang satu lagi, yang lempeng itu loh, namanya siapa, sih?"

"Namanya Yunseong dek." Sambil menahan tawa Minkyu menjawab.

"Oke, nanti saya buat grup di l*ine, ya. Cuma kita berempat, jangan ada yang sebarin ini. Kalo sampe rahasia ini bocor, saya gak bakal mau bantu cari pelakunya lagi."

"Tunggu sebentar," kata Jungmo tiba-tiba. "Lo ngajak kita berempat buat ngapain?"

Donghyun mengukir senyumya, senyuman miring yang membuat Jungmo dan Minkyu saling pandang tak mengerti.

"Untuk mengawasi Minhee, orang yang kemarin ada di laboratorium pada malam hari."





















































"Junho, main monopoli yuk!"

Dongpyo berjalan masuk ke dalam kelas dengan riang sambil berseru pada Junho yang keheranan melihat sikapnya.

"Loh, tadi nangis, kok cepet amat senengnya?"

Dongpyo tersenyum lebar, saking lebarnya membuat matanya menyipit lucu.

"Lo tau, tadi ibunya Eunsang telpon gue, katanya Eunsang berhasil diselamatkan!"

Senyum Junho langsung merekah. "Serius? Wih, pulang sekolah nanti ke rumah sakit, yuk. Jadi gak sabar mau ketemu Eunsang," katanya semangat.

"Eunsang selamat?"

Keduanya langsung menoleh ke arah Minhee yang baru saja datang dengan raut wajah terkejutnya.

"Iya, gue seneng banget, nanti jenguk Eunsang bareng-bareng, yuk," ajak Junho.

Minhee dengan cepat menggeleng. "Sorry, gue ada kerja kelompok bareng Hyungjun. Lo berdua aja deh."

"Yah, padahal kan seru kalo rame-rame." Dongpyo langsung cemberut.

"Maaf ya, gue bener-bener gak bisa," kata Minhee merasa bersalah.

"Gak apa-apa, besok kan masih bisa," balas Junho.

"Oh ya, yang namanya Geum Donghyun tadi ada di kelas mana sih?"

"Kurang tau deh gue, kayaknya kelas mipa paling akhir."

Minhee mengangguk-angguk. "Oke deh, gue ke Hyungjun dulu, ya," pamitnya sebelum pergi ke kantin dimana Hyungjun sedang menunggunya.

Setelah Minhee pergi, Junho menarik Dongpyo untuk mendekat. "Pyo, si Minhee ngapain ya nanya tentang Donghyun?" Tanyanya berbisik.

Dongpyo mengedikkan bahu tanda tak tahu. Junho jadi heran, Minhee mau ngapain ya.

"Cha Junho."

Junho mendongakkan kepala ketika melihat tubuh seseorang yang menjulang tinggi di depannya.

"Iya kak, ada apa ya?"

Yohan menatapnya tajam dan menusuk, kemudian dia menunjukkan sebuah foto.

"Bisa lo jelasin kenapa lo bobol pintu laboratorium?"

Dongpyo terkejut. "Junho, itu beneran?"

Junho membisu, tak bisa menjawab pertanyaan Yohan. Apalagi Yohan menatapnya, terlihat jelas dia menuntut jawaban.

Bukan tanpa alasan Junho melakukan hal itu.

Tapi...

















































Yohan sendiri lah yang menyuruhnya.




|2| Laboratorium | Produce X 101 ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ