24

14.6K 4.1K 1.3K
                                    

"Minkyu! Bangun woi! Kyu!"

Seobin terus-menerus menepuk pipi Minkyu dengan brutal untuk membangunkannya. Tapi yang dibangunkan tak kunjung bangun, hal itu membuatnya panik.

"Kyu bangun woi! Kalo lo mati gue yang kena tuduh, gue gak mau dipenjara huweee!"

"Uhuk! Uhuk!"

"WOEEE BANGSAT!"

Seobin refleks berseru kaget karena Minkyu terbatuk-batuk mengeluarkan air, dan airnya mengenai wajahnya.

"Anjir, airnya bau kali," celetuk Seobin yang langsung dapat lemparan batu dari Midam.

"Bawa ke rumah sakit, kalo mati nanti dia ikut gentayangan disini. Gue gak mau ya wilayah gue diambil alih," kata Midam.

Seobin merengut sebal sebelum membantu Minkyu duduk. "Kyu, lo baik-baik aja?" Tanyanya dengan tampang polosnya.

Mendengar itu, Minkyu meliriknya sinis. "Lo gak liat kondisi gue gimana?"

Seobin langsung nyengir. "Hehe, soalnya badan lo gak ada luka gitu."

Minkyu langsung melotot. "Lo gak liat luka lebam di muka gue?! Lo gak liat luka sayat di tangan gue?!"

"Mungkin efek kena semburan air dari lo mata gue tiba-tiba jadi gak berfungsi," jawab Seobin asal yang langsung dapat lemparan batu lagi dari Midam.

"Bodo amat, sekarang anterin gue ke rumah sakit."

Seobin memiringkan kepalanya bingung. "Mau bayar pake apa lo? Lo aja gak bawa duit, gue juga gak bawa."

"Pake daun," jawab Minkyu datar. "Ya ambil dulu duitnya di atm!" Lanjutnya ngegas.

"Buset, baru juga bangun dari pingsan, udah ngegas aja," cibir Seobin kesal sendiri lalu berdiri.

Setelah membantu Minkyu yang merengek minta berdiri juga, dia merangkulkan tangan Minkyu ke pundaknya.

"Gue gak bawa motor ataupun mobil, jadi maaf ya, kita jalan kaki aja."

"Gak apa-apa, yang penting gue-"

Minkyu tiba-tiba terdiam. Seobin juga ikut diam. Dia bingung, Minkyu kenapa tiba-tiba diam?

"Kyu?" Panggil Seobin. "Minkyu, lo gak apa-apa, kan?"

Minkyu menoleh. "Kak Seobin, lo mau tau sebuah rahasia, gak?" Tanyanya dengan senyum aneh yang terukir di bibirnya.

"Rahasia apa?"

"Gue tau pelakunya, hehe. Kaget kan? Hehehe, pelakunya itu Dongpyo loh. Lo gak mau laporin dia ke polisi sekarang? Hehehe."

Seketika Seobin membeku ketika menyadari ada yang aneh.

Kalau orang di depannya bukanlah Minkyu.














































































"Kak Yohan, lo mau bawa gue kemana?!" Teriak Wonjin marah karena terus ditarik oleh Yohan.

Yohan berpura-pura tuli dan tak menjawab, dia terus menarik tangan Wonjin untuk ikut bersamanya.

Wonjin berusaha melepasnya, namun tenaga Yohan lebih kuat dibanding dirinya. Akibatnya, dia hanya bisa berteriak marah sambil meronta-ronta minta dilepaskan.

"Kak Yohan! Lepasin tangan gue atau gue bakal tusuk badan lo sekarang!"

Yohan berhenti melangkah. Dia melirik Wonjin yang rupanya memiliki pisau lipat yang kini diarahkan ke arah punggungnya.

Namun Wonjin tetaplah Wonjin yang tidak bisa menangkis serangan Yohan yang dilakukan secara tiba-tiba. Dia langsung jatuh terduduk ke aspal dan pisau lipatnya terlempar jauh.

"Lo mau ngelawan gue? Gak bakal bisa, gue lebih jago dari lo," ucap Yohan meremehkan. "Sekarang lo mau apa? Mau nangis? Ayo nangis, haha!"

Wonjin menggeram marah dan langsung menendang Yohan. Kemudian dia langsung berdiri dengan kedua tangan terkepal seraya memasang posisi kuda-kuda.

"Ayo maju, gue gak takut sama lo!"

Yohan meringis sambil memegang perutnya yang terasa sakit setelah ditendang Wonjin tadi. Sambil mendongak menatap Wonjin, tiba-tiba dia tersenyum.

"Udah gue duga, lo bukan pelakunya."

Seketika Wonjin langsung ngeblank. "H-hah?"

Yohan tetap tersenyum sambil menepuk-nepuk celananya yang kotor. "Awalnya gue kira lo pelakunya, tapi kalo diliat-liat kayaknya gak mungkin. Dan selamat, lo lolos dari tes yang gue kasih."

"Apaan sih?! Lo mau mempermainkan gue?!" Wonjin langsung emosi.

"Terserah lo mau bilang gue jahat atau apa, selama ini gue pura-pura jahat supaya semua tuduhan kalian mengarah ke gue. Tapi lo gak nuduh gue karena lo jelas tau pelakunya. Karena itu lo dapet kesempatan buat periksa yang lain, kan?"

Mulut Wonjin langsung terbuka. Ja-jadi selama ini dia ditipu? Ditipu?!

"Gue bully Junho juga bercanda doang elah, jangan dibawa perasaan," kata Yohan santai sambil menepuk pundak Wonjin sok akrab.

Melihat Wonjin yang hanya diam, Yohan berdecak lalu merangkulnya. "Santai aja, gue gak jahat, kok. Sekarang lo ikut gue, lo bakal aman, serius."

Wonjin masih diam, membiarkan Yohan membawanya pergi.

Dia ragu, Yohan memang bukan pelaku pembunuhan Dohyun, tapi apakah dia harus percaya?

Masalahnya, dia melihat seseorang dari balik pohon terus membentuk tanda silang dengan tangannya. Dia adalah Mogu.

Kemudian, dia terkejut ketika melihat sesuatu. Mogu mengeluarkan cermin besar dari balik pohon tempatnya berada.

Bukan cerminnya yang membuatnya terkejut. Tapi, hanya ada pantulan dirinya di cermin itu.

Tidak ada Yohan disana.

|2| Laboratorium | Produce X 101 ✓Where stories live. Discover now