8

17.4K 4.4K 1.3K
                                    

Hari mulai malam. Sekolah sudah sepi, lampu mulai menyala. Gerbang sudah ditutup lima menit yang lalu.

Satpam disana mulai berjaga di posnya, mata elangnya mengawasi sekitar. Siapapun bisa ketahuan bila salah bergerak sedikit saja.

Namun tidak bagi ketiga laki-laki ini. Mereka diam-diam menyelinap masuk ke dalam sekolah lewat pagar belakang.

Berterima kasih lah mereka kepada Yunseong yang dengan berani mematikan kamera cctv di seluruh area sekolah dengan bakat tersembunyinya.

"Donghyun, lo yakin kita harus ke laboratorium jam segini?" Tanya Minkyu dengan nada pelan, takut terdengar oleh satpam.

Sambil menyalakan senternya, Donghyun mengangguk mengiyakan. Minkyu bergidik, begitu juga dengan Jungmo yang ada di sampingnya.

"Gue takut kita digentayangin arwah Dohyun," kata Minkyu asal yang langsung mendapat pukulan dari Jungmo.

"Kalo ngomong tuh jangan sembarangan!"

"Sstt!"

Jungmo refleks menutup mulutnya rapat-rapat, lalu merutuki dirinya dalam hati.

"Siapa disana?"

"Aduh, satpam botak itu pake kesini segala," gumam Donghyun sebelum menarik tangan kedua kakak tingkatnya itu masuk ke dalam ruangan kelas entah kelas berapa.

"Kak Minkyu, matiin senternya."



Klik




Seketika semuanya menjadi gelap setelah Minkyu mematikan senternya. Mereka bertiga segera bersembunyi di bawah meja yang terletak di pojok belakang kelas.

Tangan mereka refleks bergenggaman ketika mendengar suara langkah kaki mendekat.



Kriet



"Ada orang?"

Pertanyaan tegas dari satpam yang masuk ke dalam kelas membuat mereka langsung menahan nafas.

Genggaman mereka semakin erat ketika satpam tersebut mendekat ke arah meja tempat dimana mereka berada.

Senter yang dipegang satpam tersebut diarahkan ke segala penjuru kelas. Namun tak lama kemudian, satpam tersebut berbalik badan berniat untuk pergi.




Srek



"Siapa?"

Donghyun dan Jungmo langsung melayangkan tatapan tajamnya pada Minkyu yang mematung di tempat.

"Maaf," ucapnya tanpa mengeluarkan suara.

"Kalau saya nemu murid belum pulang jam segini, saya laporin ke kepala sekolah," kata si satpam sambil mengarahkan senternya.

Donghyun dan Jungmo lagi-lagi tanpa sengaja menahan nafas. Minkyu meneguk salivanya tegang ketika satpam tersebut semakin dekat.



Srek




"Ya ampun, ternyata cuma tikus."

Ketiganya menghembuskan nafas lega.




PRANG!




"Lari woi lari!"

"Hei, siapa disana?!"

Satpam tersebut langsung berlari keluar untuk memeriksa apa yang terjadi.

Sementara itu, Jungmo dengan kesal memukul punggung Minkyu hingga membuat temannya itu mengaduh.

"Tadi lo ngapain nginjek plastik segala, sih?"

"Ya maaf, gue kan gak sengaja." Minkyu merengut sambil cemberut.

"Kak, saya nemu sesuatu nih."

Donghyun menunjuk kolong meja yang terdapat sebuah buku diary berwarna hitam.

"Ambil aja," suruh Jungmo yang penasaran.

Donghyun mengangguk, lalu mengeluarkan buku tersebut dari kolong.

"Buku diarynya siapa nih?" Gumam Donghyun sambil membuka bukunya.

"Eh, itu ada nama pemiliknya!" Seru Minkyu sambil menunjuk apa yang dimaksud.

"Ham Wonjin?" Jungmo mengernyit.

Donghyun lanjut membuka halaman selanjutnya.

Kamis, 18 Juli 2019

Dia mati, dia mati di depan mata gue sendiri. Tapi dengan bodohnya gue cuma diem tanpa ada keberanian buat nyelamatin dia.



Jumat, 19 Juli 2019

Semuanya berubah, gue bukan lagi Wonjin yang dulu.



Senin, 29 Juli 2019

Ck, Kak Yohan merebut segalanya. Dia berhasil mengambil alih posisi Dohyun di sekolah.




Jumat, 2 Agustus 2019

Dohyun, gue tau lo belom tenang, tapi lo gak perlu ngerasukin Eunsang demi membalaskan dendam lo.




Kamis, 9 Agustus 2019

Gue udah peringatin Kak Yunseong untuk gak dateng lagi ke laboratorium demi keselamatannya sendiri. Tapi apa, dia gak dengerin gue.




Jumat, 9 Agustus 2019

Dohyun kembali.





Setelah itu, halaman selanjutnya kosong, tidak ada tulisan lagi. Donghyun membuka halaman-halaman berikutnya, namun sama saja.

"Tunggu bentar, maksudnya Dohyun kembali apa?" Tanya Jungmo.

Minkyu pun bertanya hal yang sama, tapi jantunya berdegup dengan cepat sejak tadi. Keringat dingin bermunculan di pelipisnya, tangannya dengan refleks memegang pundak Jungmo.

"Apaan sih lo? Lepasin," kesal Jungmo sambil menepis tangan Minkyu dari pundaknya.

Minkyu tak kunjung melepas tangannya dan itu membuat Jungmo tambah kesal.

"Minkyu, lo bisa gak sih──anjing, itu siapa?!"

Donghyun refleks menyalakan senter dan mengarahkannya ke sesuatu yang membuat Jungmo berseru kaget.

Di depan kelas, ada seseorang atau lebih tepatnya seseorang yang sudah tiada berdiri menatap mereka.

Sebagian wajahnya terbakar dan penuh luka, bibirnya robek hingga ke pipinya, darah mengucur deras dari lehernya. Pakaiannya lusuh dan terdapat banyak darah.

Mereka bertiga saling merapat satu sama lain ketika dia menyeringai lebar.

"Kalian ngapain ke sekolah jam segini, hmm?"






Klik






Tiba-tiba cahaya senter menyorot mereka dan membuat mereka membelalakkan mata karena terkejut.

"Balikin buku gue," perintah seseorang dengan tatapan tajam menusuknya.

Ham Wonjin.































Kenapa pada nyebutin Sihoon di chapter sebelumnya, kan dia udah jadi tokoh di cerita ini :")

Maksud aku, sebutin satu nama anak pdx kelahiran antara tahun 1999-2003 buat dijadikan tokoh disini.

Hayuk drop satu nama disini.

|2| Laboratorium | Produce X 101 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang