2. Rasa Bersalah.

82.8K 5.9K 767
                                    

Warning! Typo bertebaran.

☃☃☃

Aku terlalu jatuh dalam rasa bersalah ini..

Maura Carissa.


Mobil Alvarel berhenti di depan gerbang kampus Maura. Pria itu lalu menatap adiknya yang tengah melepas seatbelt.

"Ingat pesan kakak. Selesai kuliah langsung pulang, jangan kemana-mana!" ujar Alvarel.

Maura mengangguk lalu keluar setelah mencium tangan Alvarel, bakti adik terhadap kakaknya.

Alvarel menatap kepergian Maura. Bukan karena Alvarel mengurung Maura di mansion layaknya tahanan. Ia mencemaskan Maura. Gadis itu selalu nyaris mati karena tindakan dan kecerobohannya sendiri. Alvarel tidak mungkin melepas Maura seorang diri begitu saja tanpa pengawasan.

Setelah memastikan adiknya itu benar-benar memasuki gerbang kampusnya Alvarel pun menancapkan gasnya meninggalkan tempat itu.

☃☃☃

"Maura!"

Maura berhenti ketika mendengar seseorang memanggil namanya. Gadis itu berbalik dan mendapati seorang gadis dengan rambut coklatnya yang di kuncir kuda menghampirinya.

"Good morning, Maura" sapanya dengan senyuman yang menghias wajahnya. Tangannya di letakkan di bahu Maura.

"Morning" Balas Maura sembari menjauhkan tangan Adara dari bahunya kemudian melanjutkan langkahnya.

"Di antar Al kah?" tanyanya yang langsung di balas dengan anggukan singkat dari Maura.

"Nanyain gue gak?" tanyanya lagi membuat Maura menolehkan wajahnya sejenak.

"Nggak" jawab Maura membuat gadis di sampingnya itu mendengus mendengar jawaban Maura.

"Gak mungkin, pasti dia nanyain gue kan?"

"Pede banget" balas Maura. Adara mendengus di buatnya.

Adara Diandra Aladrich. Gadis cantik blesteran Prancis-Indonesia itu adalah senior Maura di kampusnya. Adara bisa berbahasa Indonesia karena ayahnya menikah dengan ibunya yang warga negara Indonesia. Adara besar di keluarga yang berada, ia adalah anak satu-satunya dari pasangan Louis Zayn Aladrich dan Liora Amantha. Sekaligus tunangannya seorang CEO muda dari keluarga Wijaya, Alvarel Fernando Wijaya.

Adara mengenal Maura saat ia tak sengaja bertemu dengannya tiga tahun yang lalu, di Thames River. Saat Maura nekat menceburkan dirinya dan nyaris tenggelam hanya karena sebuah kalung.

Flashback on

Adara menepikan mobilnya di Thames River untuk menghirup udara segar setelah penat dengan kegiatan kampusnya seharian ini. Belum lagi mengurus berkas mahasiswa yang mendaftar. Jadi untuk beberapa hari ke depan ia akan sibuk dan jarang berada di rumah.

Benar-benar melelahkan.

Adara memejamkan matanya sejenak menghirup udara yang menyegarkan.

Ah,, sudah satu tahun berlalu dan Adara belum pernah lagi berkunjung ke Jakarta.

"I miss you mom, dad" gumam Adara. Kedua orang tuanya memang berada di Jakarta karena urusan pekerjaan. Walaupun begitu kasih sayang orang tuanya tak pernah terlewatkan untuk Adara.

Adara menatap sekitarnya. Suasana di sini cukup sepi karena masih jam kerja. Hanya ada beberapa orang saja yang berlalu lalang dan seorang gadis yang berdiri di tepi sungai yang tak jauh dari tempatnya berada, jadi Adara tidak terlalu terganggu dengan keramaian yang ada.

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Where stories live. Discover now